Pemerintah Provinsi Jawa Barat yakin sektor pariwisata di wilayahnya tidak akan terpengaruh adanya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA). "Justru sektor budaya dan pariwisata akan terus tumbuh, walaupun ada pasar bebas, yang sekarang terkena dampak mungkin industri manufaktur," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Kamis (4/2/2010) di Bandung.
Ia menyatakan, Jawa Barat khususnya Kota Bandung menjadi tempat tujuan wisatawan nomor tiga setelah Bali dan Yogyakarta. "Untuk pendapatan pariwisata Jawa Barat tidak turun," ujarnya.
Pemerintah provinsi, menurut Dede, juga akan terus mendorong lewat pendanaan pada kabupaten/kota untuk memperbaiki fasilitas dan infrastuktur tempat wisata. Di Jawa Barat sedikitnya ada 30 tempat tujuan wisata yang harus diperbaiki infastuktur jalan akses dan fasilitasnya. Misalnya, Pemprov Jawa Barat dalam tahun ini menganggarkan Rp 1 miliar untuk perbaikan infrastuktur tujuan wisata Curug Malela Bandung Barat.
"Nanti akan terus ditambah dalam APBD perubahan untuk tujuan wisata lainnya," katanya.
Dede menegaskan, Pemprov Jawa Barat mendorong adanya paket paket wisata yang ditawarkan di tiap kabupaten kota pada para wisatawan. "Kita juga mendorong untuk menghidupkan kebudayaan daerah, dengan Rp 20 jutaan satu seni tradisi sudah bisa dihidupkan dan dikembangkan kembali," ungkap Dede.
Lukman Ismail, Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat jumlah wisatawan lokal dan mancanegara terus naik dibandingkan tahun lalu. Bahkan kenaikannya mencapai 15 persen tiap bulannya. Dimana, bulan Desember kenaikan wisatawan mencapai 18,78 persen. Dengan total wisatawan yang masuk melalui pelabuhan laut Muarajati Cirebon mencapai 191 orang dan Bandara Husein Sastranegara mencapai 7.515 orang.
Selain meningkatnya jumlah wisatawan yang dipantau dari dua pintu masuk Bandara dan Pelabuhan, tingkat hunian hotel di Jawa Barat terus naik 1,89 poin atau sekitar 47 persen dibandingkan sebelumnya mencapai 45,2 persen. "Kedatangan wisatawan mancanegara masih didominasi Singapura dan Malaysia yang tumbuh 15 ,05 persen," katanya. (GRE)
Sumber: http://travel.kompas.com
Ia menyatakan, Jawa Barat khususnya Kota Bandung menjadi tempat tujuan wisatawan nomor tiga setelah Bali dan Yogyakarta. "Untuk pendapatan pariwisata Jawa Barat tidak turun," ujarnya.
Pemerintah provinsi, menurut Dede, juga akan terus mendorong lewat pendanaan pada kabupaten/kota untuk memperbaiki fasilitas dan infrastuktur tempat wisata. Di Jawa Barat sedikitnya ada 30 tempat tujuan wisata yang harus diperbaiki infastuktur jalan akses dan fasilitasnya. Misalnya, Pemprov Jawa Barat dalam tahun ini menganggarkan Rp 1 miliar untuk perbaikan infrastuktur tujuan wisata Curug Malela Bandung Barat.
"Nanti akan terus ditambah dalam APBD perubahan untuk tujuan wisata lainnya," katanya.
Dede menegaskan, Pemprov Jawa Barat mendorong adanya paket paket wisata yang ditawarkan di tiap kabupaten kota pada para wisatawan. "Kita juga mendorong untuk menghidupkan kebudayaan daerah, dengan Rp 20 jutaan satu seni tradisi sudah bisa dihidupkan dan dikembangkan kembali," ungkap Dede.
Lukman Ismail, Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat jumlah wisatawan lokal dan mancanegara terus naik dibandingkan tahun lalu. Bahkan kenaikannya mencapai 15 persen tiap bulannya. Dimana, bulan Desember kenaikan wisatawan mencapai 18,78 persen. Dengan total wisatawan yang masuk melalui pelabuhan laut Muarajati Cirebon mencapai 191 orang dan Bandara Husein Sastranegara mencapai 7.515 orang.
Selain meningkatnya jumlah wisatawan yang dipantau dari dua pintu masuk Bandara dan Pelabuhan, tingkat hunian hotel di Jawa Barat terus naik 1,89 poin atau sekitar 47 persen dibandingkan sebelumnya mencapai 45,2 persen. "Kedatangan wisatawan mancanegara masih didominasi Singapura dan Malaysia yang tumbuh 15 ,05 persen," katanya. (GRE)
Sumber: http://travel.kompas.com