Singkawang, Kalbar – Melayu yang besar karena tidak dapat menempatkan perannya maka akan mendapatkan porsi yang kecil, nasib besar tetapi orang lain yang menentukan. Hal tersebut diutarakan Drs H Abang Tambul Husin saat seminar Melayu pada Musyawarah Besar III Persatuan Forum Komonikasi Pemuda Melayu (FKPM) Kalbar, di Ball Room, Hotel Dangau, Singkawang, 26-27 November 2011.
Seminar yang mengangkat tema Menuju Melayu Bersatu untuk Kejayaan ini, juga menghadirkan pembicara dari Polda Kalbar, Suhadi SW, Pengusaha Kalbar, Awang Suhardiman, DR Arya Jalil dan Prof DR H Sy Ibrahim Al-Kadrie. Tambul mencontohkan peran Melayu dalam Politik, dimana telah terjadinya krisis Poltik di tengah masyarakat Melayu.
“Peran serta masyarakat Melayu dalam berpolitik kurang, contohnya untuk pergi ke TPS saat menggunakan hak suaranya, sangat sedikit masyarakat Melayu untuk mencoblos, sehingga presentasi jumlah pemilih menjadi kurang,” papar Tambul. Begitu juga peran Melayu dalam mendapatkan porsinya di tengah pemerintah.Dijelaskan Tambul sebelum merancang anggaran APBD Pemerintah Daerah melakukan tahapan-tahapan, seperti Musrenbang. “Dalam hal ini peran Melayu harus ikut andil, jangan sudah pembahasan di tingkat Kecamatan atau Kabupaten baru kita mengajukan anggaran, tentu tidak akan dimasukan dalam pembahasan nantinya,” timpal Tambul.
Selain politik, bidang ekonomi juga dirasakan sama. Hal tesebut diakui Awang Suhardiman, pemilik Hotel Dangau. “Bayak tokoh seperti pak Tambul Husin saya yakin Melayu pasti maju. Makanya Melayu perlu bersatu baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Kalau tokoh Melayu tidak bersatu maka akan menjadi bangsa kuli di negeri sendiri,” kata Suhardiman yang juga ikut sebagai pembicara dalam seminar membahas prospektif pengusaha Melayu di Kalbar. Diakui Suhardiman, untuk menjadi pengusaha tidak sulit, hanya perlu kemauan, tekad, dan kerja keras untuk berusaha.
“Awalnya saya juga dari hal yang kecil berusaha, saya pernah jadi kuli, pernah juga jual nasi goring. Awalnya memang berat menjadi pengusaha melayu pribumi. Untuk itu kesadaran berusaha harus tumbuh dari diri sendiri. Saya juga terimakasih kepada pak Drs H Abang Tambul Husin, yang memberikan apresiasi sangat baik selama ini sehingga menjadi pengusaha sukses . untuk itu forum seperti ini sangat bagus namun jangan jadi serimoni semata,” harap Suhardiman, yang berencana akan membangun kembali pasar Melayu di Terminal lama Singkawang. Perlunya Melayu bersatu dalam segala sektor juga dibahan Prof DR H Sy Ibrahim Al-Kadrie. Dalam paparan seminarnya ia menilai saat ini Melayu kurang bersatu. “Untuk itu dalam segala hal Melayu harus bersatu, jangan jalan sendiri-sendiri, bila ingin membangun Melayu kea rah yang lebih besar,” harap Ibrahim Al-Kadrie.
Sumber: http://www.pontianakpost.com