Jakarta - Tidak perlu terlalu minder ketika mengetahui bahwa sembilan dari 10 kata dalam bahasa Indonesia adalah sumbangan asing. Bahasa Ibu kita juga ternyata menyumbang beberapa kata untuk kamus terpercaya Inggris, Oxford.
Terdapat beragam kata kita, mulai nama makanan, tumbuhan, hewan, hingga budaya dan busana tradisional yang diserap oleh bahasa Inggris dan masuk ke kamus Oxford. Bukan sebaliknya, bahasa Inggris yang diserap ke Indonesia.
Bahkan, menurut penelusuran CNN Indonesia, ada lebih dari 10 kata yang benar-benar ditulis dan diucapkan persis seperti aslinya.
Batik, misalnya. Meski beberapa kali menjadi rebutan Indonesia dan Malaysia, Oxford mengakuinya sebagai produk budaya Jawa. Dalam kamus Oxford, batik tetap ditulis seperti asli.
Tertulis dalam kamus, arti batik adalah metode (aslinya digunakan di Jawa) memproduksi desain berwarna di atas tekstil dengan mencelupkannya, setelah pertama mengaplikasikan lilin ke bagian yang akan dibiarkan tak tercelup. Arti kedua, pakaian yang dicelup menggunakan metode batik.
Selain itu, masih ada kata ikat. Oxford menulis, definisi kata itu adalah kain yang dibuat dengan teknik dekoratif Indonesia, dilengkungkan atau dimasukkan lungsin atau keduanya, dan dicelup warna sebelum ditenun.
Bukan hanya di bidang fesyen, kata Indonesia juga menyerbu kamus Oxford perkara makanan. Lihat saja satai, sambal, tempeh, dan rambutan. Keempatnya bisa ditemukan dengan arti sama seperti maknanya dalam bahasa Indonesia.
Menurut Oxford, satai adalah makanan Indonesia dan Malaysia yang terdiri atas potongan kecil daging yang dipanggang dan ditusuk, disajikan dengan saus pedas yang mengandung kacang.
Sementara sambal, diartikan sebagai makan kesukaan atau perangsang nafsu yang dibuat dengan sayur, buah, atau pedas-pedasan. Tempeh merupakan makanan Indonesia yang dibuat dengan menggoreng kacang kedelai yang difermentasi. Sedangkan rambutan, adalah buah tropis merah seukuran plum dengan duri lunak dan agak asam.
Selain itu, Indonesia juga masih punya kata durian di kamus Oxford. Artinya, buah tropis oval berduri yang terdiri atas daging lembek yang seperti krim. Durian juga dijelaskan beraroma busuk, tapi rasanya bernilai tinggi.
Budaya tradisional pun menyumbang untuk kamus Oxford. Gamelan diartikan sebagai alat musik instrumen tradisional di Jawa dan Bali, termasuk banyak instrumen perkusi perunggu. Masih ada pula kata parang, yang diartikan sebagai golok yang berasal dari Melayu.
Dari kawanan binatang, salah satu sumbangan adalah orangutan. Di kamus mana pun, hewan primata itu tetap disebut sesuai nama aslinya. Oxford mendefinisikannya sebagai kera soliter besar dengan rambut merah panjang, lengan panjang, tangan dan kaki melipat, dan asli Kalimantan serta Sumatera.
Jika kata-kata itu belum membuat Anda terkejut, masih ada dugong. Kata yang sering menjadi bahan ejekan di Indonesia itu ada di kamus Oxford, dan diambil dari kata duyung. Artinya adalah sapi laut di pesisir Samudera Hindia dari timur Afrika sampai utara Australia.
Sumber: www.cnnindonesia.com