Goyang, Gitek, Geol Sunda ke Belanda

Jakarta - Gerakan tari tradisional Sunda yang mengandung 3G, yakni goyang, gitek (gerakan bahu), geol (gerakan pinggul) dipastikan akan diperkenalkan pada dunia melalui Vakantiebeurs 2010 di Utrecht, Belanda 12-17 Januari 2010.

Gerakan 3G yang sempat mengundang pro-kontra di Bandung itu, Selasa (5/1/10) petang ditampilkan oleh sekelompok dara manis di Balairung, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Gerakan 3G dalam tari Rampak Gendang dan Topeng Rehe, serta jaipong itu mendapat sambutan luar biasa dan tepuk tangan yang membahana dari penonton yang memenuhui kursi balairung tersebut. Sejumlah pejabat Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, seperti Direktur Jenderal Pemasaran Sapta Nirwandar, Direktur Promosi Internasional I Gde Pitana, Kasubdit Promosi Wilayah Eropa Jordi Paliama turut memberi tepuk tangan.

Show 3G dan Es Lilin (lagu Sunda) merupakan bagian dari serangkaian kesenian daerah yang akan dibawa ke Vakantiebeurs, arena pameran pariwisata terbesar di Utrecht, Belanda. Penampilan kali ini baru gladi resik, latihan, dan mencari masukan. Tari Nusantara dari Sabang hingga Merauke juga akan ditampilkan.

Bob Tutupoly penyanyi legendaris yang serba bisa itu, dalam gladi resik juga turut hadir dan melantunkan empat lagu, yakni Mama Bakar Sagu, Lembe-Lembe, Panggayo, dan Rozen Die Bloeien. “Kami senang luar biasa. Pak Bob Tutupoly bisa mendampingi kami ke Vakantiebeurs,” tutur Jordi Paliama.

Mojang Priangan
Agus Safari, Koordinator Pertunjukan Indonesia di Vakantiebeurs yang ditemui sesuai acara menegaskan, gerakan 3G tari Sunda sudah pasti ditampilkan di Vakantiebeurs 2010. “Memang gerakan ini pernah mendapat kritikan, tetapi kalangan seniman dan budayawan tetap mendukung 3G dipertahankan. Kami tetap menampilkan 3G tapi dengan gerakan yang semi halus,” kata Agus.

Para penari yang dibawa ke Belanda sebagian besar anak-anak Bandung yang dikenal dengan sebutan mojang priangan. Mereka tergabung dalam sanggar Robot Percussion yang beralamat di Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat. Mereka antara lain adalah Ratih, Ria, Nia, Elis, dan Dwi Binulur.

"Mari tampil prima ya. Nanti diberi bonus. Bonusnya jalan-jalan,” kata Sapta Nirwandar sambil bercanda.

Sumber: http://travel.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts