Wisatawan Pelajar Peluang Pasar Produk Kerajinan

Wisatawan pelajar diharapkan menjadi peluang pasar produk kerajinan, karena mereka akan mengunjungi objek wisata maupun sentra industri kerajinan di Yogyakarta, kata Ketua Asosiasi Perajin dan Pedagang Kecil Mataram (Asperam) Yogyakarta Budi Sarwono.

"Kunjungan ribuan pelajar dari luar daerah melalui program studi tur pada masa libur sekolah menjadi harapan bagi perajin, karena nantinya mereka akan membeli barang kerajinan di sentra-sentra kerajinan yang ada di daerah ini," katanya di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, produk kerajinan memang tidak bisa lepas dari pariwisata, karena wisatawan akan mencari barang kerajinan setempat sebagai cenderamata.

Dengan jumlah wisatawan pelajar yang jumlahnya puluhan ribu, diharapkan mampu menghidupkan gairah perajin kecil untuk meningkatkan produknya.

Mereka diharapkan menjadi pembeli beragam produk kerajinan yang ada di sentra-sentra kerajinan maupun yang dijajakan di objek wisata di daerah ini.

"Dengan demikian, dari kunjungan wisatawan pelajar ke sentra kerajinan, diharapkan mengangkat kehidupan para perajin setempat, khususnya perajin kecil, karena produk mereka laku terjual," katanya.

Ia mengatakan pada masa libur sekolah agar para pelajar yang berwisata tertarik berkunjung dan membeli produk kerajinan di sentra kerajinan, diperlukan kesiapan perajin dan pengelola sentra kerajinan setempat.

"Perajin bersama pengelola sentra kerajinan hendaknya menyiapkan diri untuk menciptakan daya tarik produk bagi wisatawan," katanya.

Menurut dia, sentra kerajinan juga bisa diarahkan dan dikembangkan sebagai objek wisata yang dikemas dalam paket kunjungan wisata.

Dengan demikian, kata Budi, wisatawan yang datang ke sentra kerajinan bisa melihat secara langsung proses pembuatannya.

Ia mengatakan meskipun wisatawan pelajar biasanya membeli produk kerajinan dalam jumlah sedikit, namun kunjungan mereka bisa mendongkrak penjualan produk kerajinan, sehingga menghidupi perajin kecil yang saat ini kondisinya kurang menggembirakan.

"Sekarang ini perajin kecil untuk bisa bertahan hidup saja sudah berat. Sehingga paling tidak produk kerajinan yang terjual pada masa libur sekolah bisa menghidupi keluarga perajin," katanya.

Menurut dia, sebagian anggota Asperam Yogyakarta adalah perajin kecil di sentra kerajinan perak Kotagede, Kota Yogyakarta, sehingga setiap masa libur sekolah tiba mereka sangat berharap produk mereka terjual dalam jumlah banyak.

"Produk kerajinan perak di sentra kerajinan Kotagede lebih banyak dibeli kalangan wisatawan nusantara maupun wisatawan lokal, serta wisatawan pelajar," katanya. (rs/RS/ant)

Sumber: http://beritadaerah.com
-

Arsip Blog

Recent Posts