Ditjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) melanjutkan promosi horisontal untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari negara Republik Rakyat Tionghoa (RRT) yang tahun ini ditargetkan sebesar 500 ribu wisman. Promosi horisontal itu difokuskan melalui pendekatan pada masyarakat komunitas yang antara lain dijalin oleh Perhimpunan Indonesia-Tonghoa (INTI).
"Promosi horisontal melalui pendekatan komunitas yang dibantu INTI sangat membantu dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman RRT ke Indoensia," kata Nia Niscaya, Direktur Konvensi, Insentif dan Pameran Ditjen Pemasaran Kemenbudpar ketika menerima kunjungan delegasi Sheyang (RRT) di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (1/2).
Kunjungan delegasi Shenyang yang terdiri dari 16 orang yakni Kepala Dinas dan anggota dari 5 kota di Cina Timur Laut/Utara (Shenyang, Changchun, Haal bin, Da Lian, dan Anshan) ini merupakan kunjungan balasan ketika delegasi Indonesia ke Shenyang pada Agustus 2009 lalu yang dipimpin Dirjen Pemasaran DR. Sapta Nirwandar.
Delegasi RRT ini selama seminggu berada di Indonesia mengunjungi Bali, Yogyakarta, dan Jakarta, kemudian mengadakan Tourism Promotion Fair dengan mengundang industri pariwisata Indonesia yang terkait dengan Cina. Obyek wisata menarik seperti Candi Borobudur, wisata pantai di Bali, dan Jakarta sebagai tempat belanja yang murah banyak diminati wisatawan RRT, kata Liu Xiuzhi, Shenyang Tourism Administration, yang memimpin delegasi Shenyang (RRT).
Menurut Krisna Widjaya, Wakil Ketua Pelaksana INTI, berbagai kegiatan budaya untuk meningkatkan kunjungan wisman RRT ke Indonesia antara lain dilakukan pertemuan Marga-Marga seperti marga Lee, komunitas Guang Dong di Jakarta yang baru-baru ini dihadiri lebih dari seribu anggota komunitas dari mancanegara .
Sekitar Juni 2010 mendatang akan diadakan pertemuan Marga Huang di kota Singkawang, Kalbar dalam rangka memperingati 100 tahun Marga Huang di Indonesia. "Diperkirakan pertemuan ini akan dihadiri sekitar 1.000 Marga Huang dari mancanegara," kata Nia Niscaya, seraya mengatakan melalui pola promosi horisontal dengan pendekatan pada masyarakat seperti ini diharapkan akan membawa dampak pada peningkatan kunjungan wisman khususnya dalam kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia. " Prinsipnya promosi horisontal ini adalah low cost, high impact ," katanya. (Pusformas)
Sumber: http://www.budpar.go.id
"Promosi horisontal melalui pendekatan komunitas yang dibantu INTI sangat membantu dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman RRT ke Indoensia," kata Nia Niscaya, Direktur Konvensi, Insentif dan Pameran Ditjen Pemasaran Kemenbudpar ketika menerima kunjungan delegasi Sheyang (RRT) di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (1/2).
Kunjungan delegasi Shenyang yang terdiri dari 16 orang yakni Kepala Dinas dan anggota dari 5 kota di Cina Timur Laut/Utara (Shenyang, Changchun, Haal bin, Da Lian, dan Anshan) ini merupakan kunjungan balasan ketika delegasi Indonesia ke Shenyang pada Agustus 2009 lalu yang dipimpin Dirjen Pemasaran DR. Sapta Nirwandar.
Delegasi RRT ini selama seminggu berada di Indonesia mengunjungi Bali, Yogyakarta, dan Jakarta, kemudian mengadakan Tourism Promotion Fair dengan mengundang industri pariwisata Indonesia yang terkait dengan Cina. Obyek wisata menarik seperti Candi Borobudur, wisata pantai di Bali, dan Jakarta sebagai tempat belanja yang murah banyak diminati wisatawan RRT, kata Liu Xiuzhi, Shenyang Tourism Administration, yang memimpin delegasi Shenyang (RRT).
Menurut Krisna Widjaya, Wakil Ketua Pelaksana INTI, berbagai kegiatan budaya untuk meningkatkan kunjungan wisman RRT ke Indonesia antara lain dilakukan pertemuan Marga-Marga seperti marga Lee, komunitas Guang Dong di Jakarta yang baru-baru ini dihadiri lebih dari seribu anggota komunitas dari mancanegara .
Sekitar Juni 2010 mendatang akan diadakan pertemuan Marga Huang di kota Singkawang, Kalbar dalam rangka memperingati 100 tahun Marga Huang di Indonesia. "Diperkirakan pertemuan ini akan dihadiri sekitar 1.000 Marga Huang dari mancanegara," kata Nia Niscaya, seraya mengatakan melalui pola promosi horisontal dengan pendekatan pada masyarakat seperti ini diharapkan akan membawa dampak pada peningkatan kunjungan wisman khususnya dalam kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia. " Prinsipnya promosi horisontal ini adalah low cost, high impact ," katanya. (Pusformas)
Sumber: http://www.budpar.go.id