Manado - Masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi semangat pluralisme dibuktikan dengan pagelaran Pawai Kebangsaan Masyarakat Binneka Tunggal Ika mengitari Kota Mando akhir pekan lalu.
Pawai kebangsaan diikuti Perkumpulan Bhinneka Tunggal Ika se-Indonesia Timur dari Pulau Sulawesi, Kalimantan, Maluku, NTT, NTB dan Papua. Berbagai atraksi disajikan oleh para perkumpulan seperti tari-tarian daerah dan pagelaran budaya lainnya. “Kami mempersembahkan tarian ini kepada masyarakat Sulut,” ujar Mario Vegas asal NTT.
Masyarakat Manado antusian menyaksikan pawai kebangsaan ini yang membawa berbagai pesan tentang semangat kebangsaan yang saling menghargai perbedaan suku, agama dan budaya, “Ngana Laeng, Kita Laeng, Mar Torang Samua Basudara,” tulis sebuah pesan di spanduk utusan Sulut.
Peserta pawai mendemonstrasikan atraksi kesenian dan budaya yang menjadi ciri khas daerah masing-masing. Atraksi kesenian dan budaya menyedot perhatian masyarakat Kota Manado dan daerah sekitarnya yang datang khusus untuk menyaksikan pawai budaya ini.
“Acara seperti ini bagus dilaksanakan setiap tahun karena sagat bermanfaat untuk terus memupuk rasa persaudaraan dan saling menghargai antar sesama, kita harus tetap menjaga semangat pluralisme yang diwariskan para pahlawan kita,” ucap Wulan Pesik, warga Bahu yang asyik menyaksikan pagelaran budaya ini. (JRY)
Sumber: http://beritamanado.com
Pawai kebangsaan diikuti Perkumpulan Bhinneka Tunggal Ika se-Indonesia Timur dari Pulau Sulawesi, Kalimantan, Maluku, NTT, NTB dan Papua. Berbagai atraksi disajikan oleh para perkumpulan seperti tari-tarian daerah dan pagelaran budaya lainnya. “Kami mempersembahkan tarian ini kepada masyarakat Sulut,” ujar Mario Vegas asal NTT.
Masyarakat Manado antusian menyaksikan pawai kebangsaan ini yang membawa berbagai pesan tentang semangat kebangsaan yang saling menghargai perbedaan suku, agama dan budaya, “Ngana Laeng, Kita Laeng, Mar Torang Samua Basudara,” tulis sebuah pesan di spanduk utusan Sulut.
Peserta pawai mendemonstrasikan atraksi kesenian dan budaya yang menjadi ciri khas daerah masing-masing. Atraksi kesenian dan budaya menyedot perhatian masyarakat Kota Manado dan daerah sekitarnya yang datang khusus untuk menyaksikan pawai budaya ini.
“Acara seperti ini bagus dilaksanakan setiap tahun karena sagat bermanfaat untuk terus memupuk rasa persaudaraan dan saling menghargai antar sesama, kita harus tetap menjaga semangat pluralisme yang diwariskan para pahlawan kita,” ucap Wulan Pesik, warga Bahu yang asyik menyaksikan pagelaran budaya ini. (JRY)
Sumber: http://beritamanado.com