London, Inggris - Sebanyak 60 lukisan batik sutra karya Joko Sudadiyo, seniman lukis batik asal Bantul, Yogyakarta, yang mengambarkan kehidupan pedesaan masyarakat Indonesia, serta berbagai macam bunga dan kupu-kupu dipamerkan di Kota Trondheim, Norwegia.
Pameran yang bertema 'Joko Sudadiyo Batik Exhibition' itu digelar di ISAK Kultursentet, gedung pusat kebudayaan di tengah kota Trondheim, yang berada sekitar 540 KM sebelah utara Oslo, Norwegia Tengah, demikian keterangan pers dari KBRI Oslo yang diterima ANTARA London, Kamis.
Trondheim merupakan kota terbesar ketiga di Norwegia yang berpenduduk sekitar 172 ribu jiwa terkenal sebagai kota pelajar, dengan adanya Universitas Trondheim yang sangat popular dengan fakultas tekniknya, khususnya teknik perminyakan dan kelautan.
Duta Besar RI Oslo, Esti Andayani, secara resmi membuka pameran lukisan batik sutra karya Joko Sudadiyo yang dihadiri sekitar 60 undangan dari berbagai kalangan pejabat pemerintah dan institusi pendidikan, serta seniman maupun pencinta seni lukis di daerah Trondheim dan sekitarnya.
Dubes Esti Andayani menyampaikan rasa terima kasih kepada Direktur Gateway College Bali, Ivar Schou, dan Dosen Universitas Trondheim, Berit Over Johannesen, sebagai penyelenggara pameran seni lukis batik di Trondheim sekaligus sponsor kehadiran Joko Sudadiyo ke Norwegia Gateway College, lembaga pendidikan non-formal yang memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan pra-universitas selama 14 minggu di Bali dengan penerapan kurikulum pendidikan tinggi Norwegia.
Dalam kesempatan itu Dubes menjelaskan secara singkat mengenai sejarah dan perkembangan seni batik Indonesia yang sejak Oktober 2009 lalu diakui UNESCO dan masuk dalam Daftar Warisan Budaya Indonesia.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Pelukis Joko Sudadiyo atas upayanya memperkenalkan Indonesia melalui karya lukisan batiknya, dan diharapkannya melalui seni dan budaya akan lebih mudah membangun saling pengertian dan persahabatan di antara masyarakat dan bangsa.
Pada gilirannya akan mempererat hubungan bilateral kedua negara Indonesia-Norwegia, ujar Dubes. Sementara itu, Dorit Scharffscher, "art designer" terkenal di Trondheim, menyatakan, lukisan batik ini sangat menarik dan unik karena memerlukan proses yang cukup lama untuk menghasilkan satu karya lukis.
Acara pembukaan pameran lukisan batik yang akan berlangsung hingga 22 Desember 2011 dimeriahkan dengan penampilan Tari Manuk Rawa dari Bali oleh Dian Adisty, salah satu mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh program S2 di Universitas Trondheim.
Joko Sudadiyo, dilahirkan di Bandung, 24 November 1965, mulai membuat lukisan batik sutra dan katun pada tahun 1984, merupakan instruktur batik dan mengajar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan batik di beberapa kota di Indonesia, dan juga di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta.
Hasil karya-karyanya banyak dipamerkan dalam berbagai festival seni di Indonesia maupun di luar negeri seperti di Italia, Inggris, Spanyol, Hawaii, Guyana, Malaysia, Belanda, dan Singapura. Karya lukis Joko yang berukuran 2,5 x 8,0 meter dipersembahkannya untuk Indo-Eropa di Tong Tong Festival yang terkenal di Belanda.
Selain mengelar pameran, Joko juga mengadakan workshop melukis batik dan membuka kesempatan mengajar membatik bagi pengunjung yang berminat untuk mempelajarinya.
Sumber: http://www.republika.co.id