Medan Art Festival tanpa Bantuan Pemerintah

Medan, Sumut - Menutup tahun 2011, seniman dari berbagai daerah di Sumatera Utara akan tampil di Medan Art Festival 16-20 Desember 2011 di Taman Budaya Sumatera Utara. Sutradara film dokumenter ‘ Opera Batak ‘ Andi Parulian Hutagalung Program mengatakan acara tersebut digagas Dewan Kesenian Sumatera Utara bekerja sama dengan pengelola Taman Budaya Sumatera Utara.

Pesta akbar penggiat seni ini akan menampilkan seniman musik (musisi), seniman teater, pembaca puisi, seni tari kontemporer dan tradisional serta sutradara film dokumenter. “Medan Art Festival akan menjadi ajang konsolidasi 550 seniman se – Sumut. Kami ingin menyajikan karya seni masing-masing dibalut rasa kebersamaan setelah setahun bekerja di tempat masing-masing, “ kata Andi Parulian Hutagalung, pemenang II Festival Film Dokumenter Bali dan juara III Documentary Days Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, kepada Tempo, Rabu 14 Desember 2011.

Andi yang akan mengisi acara pemutaran film dokumenter karyanya di hari keempat festival berharap pesta pekerja seni ini akan menghasilkan gagasan terbaik untuk memajukan karya seniman Medan di Indonesia dan mancanegara. Lewat ajang Medan Art Festival 2011 itu, Andi dan rekan-rekannya sesama pekerja seni di Sumatera Utara membuka ruang seluas-luasnya bagi seniman muda berbakat untuk menampilkan karya seni terbaik sepanjang 2012. “Kami rangsang bakat seni khususnya kaum muda. Terserah mereka akan menekuni seni apa, “ ujar Andi.

Target lain yang ingin dicapai dari festival itu adalah memperkenalkan budaya Sumatera Utara lewat tari-tarian tradisional suku-suku di wilayah tersebut. “ Kami ingin kemajemukan Sumut bisa dibanggakan ke seantero nusantara. Pada festival ini delapan karya tari leluhur suku-suku di Sumut akan ditampilkan secara proporsional. Hadirlah di Medan Art Festival untuk menambah pengetahuan dan informasi karya seni leluhur suku-suku di Sumut, “ ajak Andi.

Idris Pasaribu, salah satu pembaca puisi yang akan tampil di Medan Art Festival 2011, memberi apresiasi untuk seniman Medan yang mampu menggelar event akhir tahun tanpa bantuan pemerintah.

“Mengumpulkan 550 seniman tentu sulit jika tanpa pendanaan yang memadai. Namun seniman muda Sumut membuktikan mereka bisa satu panggung tanpa meminta-minta bantuan. Saya berharap 2012 seniman nusantara bisa berkumpul merencanakan pergerakan seni untuk ke Indonesia dari Kota Medan,“ kata Idris.

-

Arsip Blog

Recent Posts