Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan PT TWC Borobudur Prambanan Ratu Boko, menyelenggarakan Festival Ramayana tingkat nasional 2012 di panggung terbuka Ramayana Candi Prambanan Unesco world culture Yogyakarta, 12-15 Oktober mendatang.
"Sebanyak delapan provinsi akan memeriahkan pergelaran sendratari Ramayana, yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan Selatan," kata Wamendikbud Wiendu Nuryanti dalam jumpa pers terkait rencana pergelaran Festival Ramayana di Jakarta, Kamis.
Pergelaran yang menampilkan delapan gaya sendratari dari berbagai provinsi itu diselenggarakan untuk melahirkan versi-versi baru sendratari dari kisah Ramayana yang berasalnya dari India, kata Wiendu dalam jumpa pers itu didampingi maestro dan seniman tari Retno Maruti, arkelolog Prof Dr Timbul Haryono dan Direktur Utama PT TWC Borobudur Pramabanan Ratu Boko, Purnomo Siswoprasetjo.
Sendratari Ramayana yang selama ini hanya dipahami sebagai kesenian dari daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah pada festival ini justru akan ditampilkan sendratari serupa namun dalam gaya sesuai dengan asal provinsinya, katanya.
"Dengan lahirnya inovasi gaya dan versi-versi baru dari Sendratari Ramayana, maka kami ingin mencegah terjadinya kepunahan sebab pertunjukan berbasis tradisi selama ini lebih banyak pemainnya ketimbang penontonnya. Dengan adanya pembaruan gaya sendratari maka diharapkan akan memunculkan pertunjukan yang lebih menarik sehingga menarik minat masyarakat untuk menggemari seni budaya tradisional," ujar Wiendu.
Sementara itu, seniman tari Retno Maruti mengatakan sendratari Ramayana sudah dimainkan sejak tahun 1961 pada saat ia masih berusai 14 tahun. "Pentas Sendratari Ramayana tersebut pertama kali dilaksanakan di panggung terbuka sebelah selatan Candi Prambanan atas gagasan Letjen TNI (purn) GPH Djati Kusumo untuk menjadi daya tarik wisatawan waktu itu".
Dikatakannya sendratari Ramayana merupakan pertunjukkan kolosal yang melibatkan 300 penari dan dimainkan tanpa dialog sehingga dibutuhkan keseriusan dan kematangan penari dalam mengekspresikan cerita.
Karena itu, ujarnya untuk bisa mempertunjukkan seni tari tersebut dibutuhkan penari-penari yang dihasilkan secara selektif karena memang ada ketertarikan untuk menjadi penari disamping juga stamina yang kuat karena harus menari di atas panggung yang luas dan lebar 26 meter x 60 meter dengan kostum sebagian terbuka untuk putri sedangkan pria bertelanjang dada.
Sementara itu, Direktur Utama PT TWC Borobudur Pramabanan Ratu Boko, Purnomo Siswoprasetjo mengatakan sejak beberapa tahun terakhir minat masyarakat terutama pelajar untuk menonton seni pertunjukan tradisional terus meningkat.
"Kami memang melakukan roadshow ke sekolah-sekolah di sejumlah kota untuk mendorong ketertarikan terhadap seni pertunjukan tradisional yang justru sudah mendapat tempat di hati para wisatawan asing.
Secara keseluruhan jumlah penonton baik masyarakat umum, pelajar dan wisatawan dari tahun ke tahun terus meningkat, yakni pada tahun 2009 sebanyak 60 ribu penonton, tahun 2011 meningkat menjadi 75 ribu penonton dan tahun 2012 diharapkan meningkat menjadi 85 ribu penonton.
Sendratari Ramayana Candi Prambanan meraih penghargaan internasional "PATA Gold Award 2012" mengalahkan 180 kontestan dari 79 negara pada kategori "Heritage and Culture".
Penghargaan tersebut mendapat perhatian juri dari segi pelestariannya, pengembangan, popularitasnya di dalam dan luar negeri, dampak eksternalnya bagi masyarakat sekitar serta keunikan tariannya yang memadukan seni tradisional dan modern.
Sumber: http://www.antaranews.com