Surabaya, Jatim - Hawa panas rupanya tidak menghalangi ribuan peserta Pawai Budaya HUT ke 67 Jatim. Lihatlah, betapa para perempuan dan laki-laki berparas elok ini membawa aura Jember Fashion Carnaval ke Kota Pahlawan.
Peserta yang berasal dari Kabupaten Jember memang mendapat banyak perhatian dari penonton. Namun, Gus dan Yuk Sidoarjo lah yang menjadi peserta pertama yang mencapai finish. Dengan arak-arakan mobil pawai bernuansa kuning, keduanya melambai-lambaikan tangan menyapa para penonton.
Tak mau ketinggalan, sejumlah polwan yang mengendarai mobil polisi juga ikut melempar senyum kepada khalayak. Mereka ikut memasuki gerbang dan menuju halaman luas Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo.
Kemudian, rombongan mobil pawai ini semakin berderet panjang. Bagaimana tidak, peserta pawai yang berasal dari Bojonegoro ikut membawa serta replika satwa Kerbau yang diarak oleh lebih dari 6 laki-laki di bawahnya.
"Kalau 36 perwakilan masing-masing kabupaten di Jatim ikut karnaval, kita jadi tahu apa sih karakter dari daerah mereka," kata Ny Siti warga Jalan Semarang yang ikut berdesak-desakkan menonton pawai di kawasan Gubernur Suryo, Minggu (14/10/2012).
Tentu saja, ucapan Ny Siti menjawab keinginan beberapa segmen masyarakat di Surabaya. Pawai budaya dianggapnya sebagai hiburan masyarakat yang mampu memenuhi dehidrasi hiburan di luar hiburan modern dan mal-mal tempat shopping di ibu kota propinsi Jatim.
"Ini hiburan yang merakyat," tutur dia.
Sementara itu, kondisi lalu lintas yang harus dilumpuhkan bukan menjadi persoalan bagi mereka. Tentu saja berkat kerja ratusan personel kepolisian yang telah disiagakan mengamankan jalannya pawai budaya ini.
Hingga pukul 16.30 WIB, antrean terakhir pawai budaya masih berada di kawasan Jalan Tunjungan. Peserta dari Kebupaten Sumenep menjadi peserta pamungkas, penutup dari rentetap karnaval 38 mobil pawai HUT ke 67 Jatim.
"Antrean terakhir masih berada di Jalan Tunjungan. Itu berarti, kawasan Jalan Pahlawan, Kramat Gantung yang menuju Praban dan Genteng Kali telah dibuka," kata Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Asep Akbar Hikmanah.
"Tidak sampai menjelang maghrib, arus lalu lintas akan pulih seperti semula," tutup dia.
Sumber: http://surabaya.detik.com