London, Inggris - Kostum tim kesenian Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menarik perhatian pengunjung Festival of Folklore Costume yang tengah berlangsung di Zheravna, Bulgaria. Festival ini sangat unik, karena setiap peserta diwajibkan mengenakan kostum tradisional masing-masing.
Ketua the Festival of Folklore Costume di Zheravna, mengundang tim ISI Surakarta untuk berpartisipasi pada Festival di Zheravna, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Sofia Dina Martina kepada Antara London, Rabu.
Dikatakannya tim ISI Surakarta merupakan satu dari dua peserta asing yang diundang secara khusus oleh panitia. Peserta asing lainnya adalah Rumania, selebihnya adalah grup tari dari seluruh wilayah di Bulgaria.
Festival yang bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara nilai-nilai tradisi lokal ini diikuti oleh sekitar tiga ribu peserta.
Anggota tim tari ISI Surakarta mengenakan kostum tari dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan kostum daerah dari Bali. Kostum yang dikenakan tersebut banyak menarik perhatian peserta lainnya karena khas dan berwarna warni.
Banyak pengunjung yang mengambil foto kostum tim kesenian ISI dan berfoto bersama. Bahkan beberapa peserta festival telah mengenal kostum Bali yang dikenakan sebagian Tim Kesenian ISI.
Festival merupakan kegiatan untuk melestarikan festival dan pasar rakyat tempo dulu yang diadakan di area terbuka di atas bukit dan dipenuhi pohon pinus.
Selain memakai kostum tradisional, peserta tidak diperbolehkan membawa barang-barang pabrikan yang terkesan modern. Tas yang diperbolehkan dibawa adalah tas rajutan atau tas-tas tradisional lainnya.
Di tengah-tengah area terdapat sekelompok penari membawakan tarian Bulgaria diiringi musik tradisional yang dimainkan beberapa pemusik Bulgaria. Setiap orang dapat bergabung menari bersama dengan kelompok tersebut.
Kegiatan musik dan tari tersebut berlangsung sejak dibukanya area pada siang hari hingga malam hari, selain itu juga tersedia tempat istirahat outdoor beralaskan karpet tradisional ala Bulgaria.
Pedagang makanan dan minuman yang berada di sekitar area juga diharuskan menggunakan kostum tradisional dan memasak dan mengolah makanannya secara tradisional.
Juga terdapat pedagang pakaian tradisional dan souvenir terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu. Demikian juga toilet umum yang disediakan terbuat dari kayu dengan kondisi yang sangat sederhana. Festival berlangsung sepanjang pagi hingga malam hari setiap harinya selama tiga hari pada akhir pekan lalu.
Panitia juga menyediakan panggung terbuka di kaki bukit dengan penonton duduk di sekitar bukit yang beralaskan rumput yang digunakan untuk pertunjukkan malam hari bagi penampilan grup-grup tari termasuk ISI Surakarta dan Rumania.
Penampilan Tim Kesenian ISI Surakarta mendapatkan giliran pentas pertama, tampil dengan musik dan tari tradisional Bali (kecak), nyanyian nusantara dan tari Ganong dari Jawa Timur mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi dari para penonton.
Zheravna adalah desa di Bulgaria yang merupakan Museum Pedesaan Bulgaria, karena sebagian besar rumah yang ada di desa tersebut adalah rumah tua yang terbuat dari kombinasi kayu dan batu.
Desa ini terletak di sebelah Timur pegunungan Balkan Bulgaria, tepatnya di Provinsi Sliven, sekitar 4 jam perjalanan dari Sofia merupakan salah satu tujuan wisata alam di Bulgaria.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya pengunjung yang mendirikan tenda-tenda dan membawa caravan di sekitar lokasi dekat diadakannya Festival.
Sumber: http://www.antaranews.com