Sambas, Kalbar - Malam ramah tamah Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) Kalbar IX, Jumat (23/8) lalu di Rumah Dinas Bupati Sambas, berlangsung akrab. Berbagai hiburan ditampilkan demi menyambut malam keakraban yang dihadiri para raja se-Kalbar, Ketua MABM Kalbar, Forkopinda, jajaran Muspida, dan jajaran Muspika tersebut, untuk menyambut dibukanya FSBM Kalbar IX di Kabupaten Sambas.
Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang dan mengaku bangga lantaran Kabupaten Sambas menjadi tuan rumah FSBM Kalbar IX. Sebagai kepala daerah, dia berharap agar kegiatan ini berjalan aman dan lancar.
"Pemkab Sambas menyambut baik kegiatan seni dan budaya yang dilaksanakan MABM Kalbar. Sebagai tuan rumah, kami mengucapkan selamat datang," kata Bupati yang disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Bupati menegaskan, selain kegiatan FSBM, Sambas juga melaksanakan peringatan HUT RI, HUT Perpindahan Ibukota Kabupaten Sambas di Sambas, Hari Jadi Kesultanan Sambas, dan Halalbihalal Kerabat Kesultanan Sambas.
"Kegiatan ini sengaja digabungkan agar lebih semarak, sehingga peserta yang hadir dapat menyaksikan berbagai hiburan yang dilaksanakan di Kabupaten Sambas," kata Bupati bersemangat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan ekspos pembangunan Kabupaten Sambas yang saat ini telah berusia 14 tahun. Diakuinya, telah banyak pembangunan dilaksanakan di kabupaten ini, khususnya pendidikan. Dia menggambarkan bagaimana telah berdiri Politeknik Negeri Sambas, Kampus STAIS Sambas, dan Akademi Dakwah Indonesia. “Dan baru-baru ini kita mendapat bantuan Rp60 miliar untuk pembangunan Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cindekia oleh Kementerian Agama RI," ungkap Bupati.
Ditegaskan Bupati bahwa telah menjadi tugas semua pihak, untuk mengangkat kembali harkat dan martabat budaya daerah. Dia memisalkan, bagaimana Kabupaten Sambas yang akan mengangkat kain tenun Sambas. "Makanya saya meminta kepada masyarakat Sambas, jangan lagi menyebut kain songket, melainkan kain tenun Sambas atau Lunggi Sambas, karena kain Lunggi merupakan kain khas Sambas. Ini harus dipertahankan, dan kita berharap melalui kegiatan FSBM, akan mengangkat Seni dan Budaya Melayu, serta meningkatkan ekonomi kerakyatan. Makanya Pemkab Sambas merangkul MABM untuk mendukung pembangunan daerah," paparnya.
Di tempat yang sama, Sultan Sintang HRM Ikhsani Perdana Ismail Tsafioeddin yang bergelar Pangeran Ratu Sri Kesuma Negara V, dalam sambutannya mewakili para raja se-Kalbar, mengungkapkan begitu banyak manfaat dari kegiatan budaya ini. Terutama bagi generasi muda supaya memiliki rasa bangga terhadap jati diri bangsa. "Bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI, mari kita galang persatuan dan kesatuan. Kami dari forum raja se-Kalbar sangat mendukung sepenuhnya kegiatan FSBM yang dilaksanakan MABM Kalbar ini," ungkap Sultan yang dilantik pada 22 Juli 2006 tersebut.
Sementara itu, ketua MABM Kabupaten Sambas, Burhanuddin A Rasyid, sangat bersyukur dengan dilaksanakannya FSBM Kalbar di Kabupaten Sambas ini. "Terlaksananya kegiatan ini berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya Pemkab Sambas yang dari awal turut berpartisipasi. MABM berkomitmen untuk mengangkat pelestarian budaya, guna mendukung peningkatkan ekonomi kerakyatan, serta peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Sambas," pungkasnya.
Sumber: http://www.pontianakpost.com