Denpasar, Bali - Festival Budaya Pertanian Badung 2013 di Desa Pelaga, Kabupaten Badung, Bali, menjadi daya tarik sejumlah wisatawan mancanegara untuk menyaksikan potensi desa wisata dan atraksi seni dan budaya.
"Saya lihat daerah ini masih alami dan saya sangat senang bisa menyaksikan festival ini dengan potensi wisata dan budayanya," kata seorang wisatawan asal Arizona, Amerika Serikat, Dov Gorman, Kamis (25/7/2013).
Gorman menuturkan bahwa selama dua minggu berlibur di Pulau Dewata, dia dan ketiga rekannya menyempatkan untuk mengunjungi secara khusus festival yang diadakan di dekat kawasan wisata Jembatan Tukad Bangkung sejak tahun 2012 itu.
Pemandangan alam di kawasan Badung Utara yang hijau dan sejuk menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara. "Pemandangannya sangat berbeda jika dibandingkan dengan di kawasan Kuta karena di sini lebih menonjolkan alam," ujarnya.
Dalam festival di Kecamatan Petang itu, sejumlah potensi wisata di kawasan Badung Utara dipromosikan melalui stan pameran.
Desa wisata dalam pameran itu di antaranya Desa Pangsan, Belok Sidan, Carangsari, Pelaga, Baha, dan Sangeh. Sejumlah potensi agrowisata yang dimiliki desa wisata itu ditampilkan kepada para pengunjung.
Selain potensi agrowisata, kuliner khas Bali juga menarik perhatian pengunjung khususnya wisatawan mancanegara yang ditampilkan melalui demo memasak masakan tradisional.
"Saya suka mencoba makanan tradisional Bali yang agak pedas terutama sambal kacangnya, lezat," ucap wisatawan asal Amerika Serikat, Daniella Gruenspecht.
Wanita yang juga penulis rubrik makanan di sebuah majalah kuliner di New York itu mengaku makanan Pulau Dewata memiliki ciri khas yang spesial dan mampu menciptakan daya tarik pelengkap wisata.
Ribuan masyarakat setempat juga turut menyaksikan atraksi kreasi budaya yang menonjolkan hasil pertanian pada setiap pertunjukan.
Bupati Badung Anak Agung Gede Agung mengharapkan kegiatan yang dirancang tahunan itu akan memberikan peluang bisnis dan pasar baru sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian petani khususnya di Badung Utara.
"Melalui festival itu petani bisa tetap eksis, diakui keberadaannya jadi mereka memiliki kepercayaan diri dan menjadi membanggakan. Petani menampilkan produk unggulan dan ini menciptakan pasar tebuka bagi petani," ucapnya.
Festival yang bertemakan "Segara Gunung Rasa Lan Raksa" atau dua ekosistem besar yang mempengaruhi kehidupan dengan memelihara ekosistem alam itu dibuka oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang berlangsung mulai 25-28 Juli 2013.
Sumber: http://travel.kompas.com