Padang, Sumbar - Sepuluh grup seni akan menjadi peserta Festival Seni Pertunjukan Internasional "Padang Bagalanggang" yang akan digelar di Taman Budaya Sumatera Barat, Padang 25 Oktober hingga 1 November mendatang.
Festival pertama yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB)Padang bekerjasama dengan beberapa seniman tersebut, akan menampilkan tiga grup seni pertunjukan dari Jerman dan Singapura serta tujuh grup di Indonesia.
Dari Jerman akan hadir Kobalt Works, Arco Renz (Brusel). Sedangkan dari Singapura akan hadir T.H.E. Dance Company dan Kahzen Dance Company. "Saya pernah sama-sama tampil di luar negeri dengan ketiga grup ini, mereka sangat bagus dan sering tampil di berbagai iven, kami senang mereka bersedia hadir," kata Erry Mefri, salah seorang kurator dalam jumpa pers di kantornya, Belimbing, Padang, belum lama ini.
Tujuh grup lainnya dari dalam negeri. Tiga dari Sumatera Barat, Nan Jombang Dance Company pimpinan Err Mefry, GTM Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, dan Teater Imaji, Padang.
Dua grup dari Jakarta, Hartati-Swarna Dwipa dan Tabusai Dance Theater. Tiga grup lainnya Arastra (Bengkulu) dan Teater Gending (Sumatera Selatan). "Grup dari Bengkulu dan Sumatera Selatan dipilih karena termasuk wilayah BPNB Padang sebagai penyokong utama kegiatan, tapi dari segi kualitas saya kenal dan grup ini bagus," kata Erry.
Kurator seni selain Erry adalah Amna Sardono (Jakarta) dan M. Ibrahim Ilyas (Padang) dengan stage/ lighting desgne Iskandar K. Loedin. M. Ibrahim Ilyas mengatakan, festival tersebut untuk menghidupkan kegiatan seni pertunjukan yang berbasis tradisional tahunan di Sumatra Barat.
"Tidak seperti SIMFest Sawahlunto yang khusus pertunjukan musik tradisional, Festival Padang Bagalanggang menampilkan beragam seni pertunjukan, meski untuk perdana ini dominan grup tari, tapi mereka juga menampilkan kolaborasi jenis pertunjukan," katanya.
Kepala BNPB Padang Nurmatias berharap festival tersebut bisa menjadi ajang tahunan yang dikelola orang-orang profesional. "Ini festival pertama yang akan kami dukung setiap tahun setidaknya hingga tahun ketiga, untuk pengelolaan selanjutnya seniman-seniman di Padang akan membentuk lembaga sendiri," katanya.
Menurut Nurmatias, Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional seperti ini untuk menyokong kedatangan wisatawan. "Apalagi seni pertunjukan tradisional yang mengundang seniman asing, jika digelar setiap tahun pasti menjadi daya tarik sendiri," ujarnya.
Sumber: http://www.tempo.co