Jakarta - Banak negara di dunia ini telah memiliki hari puisi sebagai spirit kebangsaan, seperti Amerika, China,hingga Vietnam bahkan negara tetangga kita Malaysia. Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui UNESCO juga sudah mencanangkan, tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Puisi Dunia untuk memuliakan puisi sebagai akar budaya peradaban. Namun sayangnya, Indonesia sebagai negara yang didirikan oleh puisi pendek bernama Sumpah Pemuda belum memiliki hari puisi.
Mengingat pentingnya bangsa Indonesia memiliki Hari Puisi Indonesia sebagai negara yang berkebudayaan luhur dan dilahirkan oleh puisi sebagai spirit kebangsaan, maka tepat 22 Nopember 2012 diperkarsai oleh Rida K Liamsi sebagai salah seorang inisiator dan didukung oleh penyair dari Aceh hingga Papua, mendeklarasikan Hari Puisi Indonesia di Pekanbaru.
Deklarasi dibacakan Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri didampingi 40 penyair se Indonesia dan diorganiser acaranya oleh Asrizal Nur (Yayasan Panggung Melayu), Kazzaini KS (Dewan Kesenian Riau) dan beberapa Komunitas Sastra lainnya.
Pada Deklarasi Hari Puisi tersebut disepakati, hari puisi Indonesia dirayakan tiap tanggal 26 Juli. Tanggal ini diambil dari hari lahir Chairil Anwar sebagai apresiasi dan penghargaan atas dedikasi kepenyairan beliau pada kebangkitan puisi moderen dengan semangat kebangsaan.
Puisi harus kembali diperkuat menjadi akar budaya bangsa, menjaga akal budi, dalam carut marut kondisi politik dan hiruk pikuk kemerosotan moral bangsa, Indonesia mesti kembali keakar budayanya yang adiluhung bernama puisi. Bahkan salah seorang Presiden Amerika, Jhon Kennedy pernah berkata : Apabila politik itu bengkok maka puisilah yang meluruskannya.
Sebagai upaya untuk memasyarakatkan sastra, khususnya puisi, tidak cukup hanya sampai deklarasi. Hari Puisi Indonesia perlu dirayakan tiap tahun agar memasyarakatan puisi makin maksimal sebagai spirit kebangsaan dalam memperkuat karakter kebangsaan.
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka Yayasan Panggung Melayu (YPM) yang didukung penuh oleh Yayasan Sagang dan Harian Indo Pos (grup JPNN), bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta, Pusat Kesenian Jakarta, Komunitas Sastra Indonesia (KSI), Jurnal Sajak,akan menggelar serangkaian acara puisi, dengan tema acara: Pekan Hari Puisi Indonesia 2013.
Rangkaian acara Pekan Hari Puisi Indonesia tersebut diantaranya menyelenggarakan Sayembara Buku Kumpulan Puisi terbaik dengan memperebutkan Anugerah Hari Puisi Indonesia dari Indopos dengan total uang Rp.90.000.000,- dengan pembagian : 50.000.000 untuk 1 (satu ) buku terbaik, dan Rp.10.000.000 masing-masing untuk 4 buku pilihan, pajak ditanggung oleh pemenang.
Persyaratan: Buku Kumpulan Puisi (tunggal) terbit tahun 2012 hingga 20 Juli 2013, belum pernah memenangkan sayembara , memiliki ISBN dan mengirimkan 5 eks ke sekretariat Yayasan Panggung Melayu, Jl. Cahaya Titis Kavling UI Timur VI. Blok D 4 Tanah Baru Kota Depok, penulis boleh mengirim lebih dari satu judul buku, buku kumpulan puisi paling lambat diterima penyelenggara tanggal 23 Juli 2013.
Kegiatan yang akan menyemarakkan Pekan Hari Puisi Indonesia 2013 ini adalah Lomba Baca Puisi se Indonesia Anugerah Hari Puisi Indonesia memperebutkan Hadiah total Rp. 50.000.000,- dari Yayasan Sagang sebuah yayasan yang sangat peduli pada sastra dan paket wisata ke pusat budaya Melayu, Istana Siak dari pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Terbuka untuk umum usia 15 tahun keatas, pendaftaran dibuka 2 Juni – 23 Juli 2013, untuk luar Jakarta dapat mendaftar via email : yayasanpanggungmelayu@gmail.com , pajak hadiah ditanggung oleh pemenang.
Sedangkan calon peserta dari Jabodetabek dapat langsung mendaftar ke alamat Sekretariat Yayasan Panggung Melayu, Galeri Buku Bengkel Deklamasi, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Jl.Cikini Raya 73 Jakarta Pusat dan Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah. Perlombaan dilaksanakan 25-28 Juli 2013 di Taman Ismail Marzuki.
"Dalam waktu bersamaan, Hari Puisi Indonesia juga dirayakan hampir di seluruh tanah air. Diantaranya Provinsi Riau, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Utara, Aceh, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, dan banyak daerah lainnya," ujar Ketua Panitia, Asrizal Nur.
Sumber: http://www.jpnn.com