Agar Melayu Tetap Bertapak di Tengah Gemuruh Zaman

Pekanbaru, Riau - Rabu, 16 Maret 2016, merupakan hari bersejarah bagi Bumi Lancang Kuning. Seorang anak jati Melayu ditabalkan sebagai satu-satunya pemangku gelar adat yang dianggap sebagai tokoh yang berperan dalam memajukan khasanah kebudayaan.

Dia adalah H Rida K Liamsi. Keikhlasan dan konsistensinya dalam berkebudayaan membuat Chairman Riau Pos Group itu dianugerahi gelar kehormatan Datuk Seri Lela Budaya, dalam sebuah prosesi adat di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

Kegiatan diawali dengan penjemputan Rida di kediamannya.Penjemput atau tengganai berjumlah sembilan orang yakni H Rustam Effendy, H Mislan, Khairul Zainal, Hang Temong, T Zakir Umar, TGH Syafruddin Saleh Sei Gergaji, Taufik Ikram Jamil, Nasir Penyalai dan Kazzaini Ks, menjemput dengan tepak sirih sekitar pukul 08.30.

Kemudian penjemputan Plt Gubernur H Arsyadjuliandi Rachman di kediaman dinasnnya dilakukan Aliarsyam, Yoserizal Zein dan Lukman Syam.

Tiba di Balai Adat, Rida dan tim penjemput sudah ditunggu di gerbang oleh para penjawat adat bersama barisan kompang.

Begitu turun dari kendaraan, Rida dan penjemput langsung disambut salah seorang hulubalang mengunakan payung berwarna kuning. Prosesi berlanjut dengan mengarak rombongan menuju halaman Balai Adat LAM Riau. Di sini sudah bersedia pemusik tetawak dan dua pesilat. Rombongan berhenti tepat di bawah tangga gedung, musik kompang berhenti, disambung musik tetawak.

Suara nafiri pun bersahut-sahutan disambut pukulan dua gendang panjang dan gong. Prosesi penyambutan rombongan pun dimulai dengan ditandai peragaan silat oleh dua pendekar berbaju melayu berwarna hijau.

Rombongan kemudian menuju ruang penabalan, yang sudah dipenuhi para undangan yang terdiri dari pejabat negeri, datuk-datuk, alim ulama dan cerdik pandai telah memenuhi ruangan, duduk berselimput di tempat yang telah diatur dan disediakan.. Lantunan salawat badar menggema dan mengalun setelah rombongan duduk.

-

Arsip Blog

Recent Posts