Kotaagung, Lampung - Ratusan masyarakat memadati ruang terbuka hijau Ir. Soekarno Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggus, yang sedang menggelar acara adat penobatan hulubalang dan penggawa Kesultanan Skala Brak, Rabu (23/3/2016).
Hadir dalam acara ini Sultan Skala Brak yang dipertuan ke 23 Edward Syah Pernong, Wakil Gubernur Bachtiar Basri, Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan, Wakil Bupati Samsul Hadi, Pemred Lampung Post Iskandar Zulkarnain, Kapolres Tanggamus AKBP Ahmad Mamora serta jajaran pejabat lingkungan Pemkab Tanggamus.
Prosesi pengangkatan 20 hulubalang dan 150 penggawa ini diawali dengan arak-arakan mengelilingi taman kota Kotaagung yang dilanjutkan dengan pertunjukan pencak silat dari perguruan Kotaagung, Kotaagung Barat, dan Kalianda. Pada upacara sakral ini turut dihadirkan Pusaka Penahut atau pusaka Kyai Naga Silluman yang telah berusia lebih dari 500 tahun. Pada kesempatan ini Sultan Skala Brak melantik Hengki Asnari Salim sebagai Panglima Pangitokh Alam dari Tanggamus.
Dalam sambutannya, Edward Syah Pernong menyampaikan sejarah singkat berdirinya Kerajaan Skala Brak. Skala Brak merupakan kerajaan Islam dan keberadaannya turut menyebarluaskan agama ini. Atas dasar hal ini, dirinya berharap masyarakat dapat mempertahankan adat dengan dilandasi ajaran-ajaran Islam.
"Kepada para panglima dan penggawa saya minta agar dapat menjadi sosok yang selalu membawa kedamaian, kebaikan, akhlak. Menjadi juru damai ketika ada persoalan di tengah masyarakat dan selalu bersedia membantu pemerintah dalam membangun daerah," harap mantan Kapolda Lampung ini.
Dia juga meminta masyarakat Lampung, khususnya warga Tanggamus untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Jangan sampai terpecah belah oleh kepentingan sepihak, tapi harus terus membesar. "Bila diibaratkan badan, organ-prgannya harus saling mendukung sehingga tercipta sebuah kekuatan yang kokoh," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan mengaku sangat mengapresiasi acara adat yang digelar Kepaksian Skala Brak. Menurut Bambang, acara adat merupakan salah satu pelestarian nilai-nilai tradisi dalam wilayah hukum adat Kepaksian Skala Brak.
"Acara ini sebagai wujud nyata kebudayaan yang berkepribadian. Pemberian gelar adat merupakan salah satu falsafah hidup masyarakat adat Lampung. Oleh karena itu, perlu dijaga dan dipelihara sehingga tidak tercemar oleh perilaku yang tidak sesuai dengan nama yang disandangnya," katanya yang akrab disapa Pun Bambang.
Bupati mengajak semua elemen masyarakat untuk terus mempererat jalinan silaturahmi dan kekeluargaan. "Saya menyambut baik dukungan dari penggawa-penggawa Lampung, khususnya tokoh-tokoh adat Bumi Begawi Jejama dan Kerajaan Adat Paksipak Skala Brak Kepaksian Pernong untuk turut aktif dalam pelaksanaan pembangunan di Tanggamus," ujarnya.
Sumber: http://www.lampost.co