Jakarta - Dua pemilik tempat prostitusi berkedok Spa ditahan polisi lantaran menyediakan dan membiarkan perbuatan cabul terjadi di Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Saat penggerebakan, polisi menemukan barang bukti ratusan kondom dan album gigolo serta penari telanjang yang disediakan untuk pelanggan.
Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Suparmo mengatakan, polisi sudah menahan dua pemilik tempat esek-esek berkedok Spa. Dua pemilik Spa itu bernama Hardiyansyah Putra (36) yang memiliki HNC Spa, dan Arie Wahyuloh (34), yang memiliki Romeo Spa.
"Jadi yang kami amankan itu, lima gigolo, enam penari striptis, dua mucikari, dan dua pemilik Spa," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2016).
Dia menambahkan, polisi juga menggerebek dua tempat sekaligus. Putra adalah pemilik HNC Spa dan Arie pemilik Romeo Spa
"Jadi, nama tempatnya itu ada dua, satu HNC Spa untuk perempuan (melayani lelaki hidung belang), dan Romeo Spa itu yang untuk sesama lelaki. Saat digerebek itu, mereka (gigolo dan penari striptis) banyak yang lagi main (melayani tamu)," katanya.
Dua tempat Spa esek-esek itu berada di Jalan Duren Tiga, nomor 19 dan nomor 1, Pancoran, Jakarta Selatan. Polisi juga mengamankan barang bukti di dua tempat Spa tersebut, yakni uang tunai sebesar Rp1,4 juta, kartu nama, ratusan kondom, pelicin untuk memijat, absen gigolo pria dan penari telanjang wanita serta buku laporan keuangan.
"Lalu ada album foto pria dan wanita juga dari terapisnya. Nanti pelanggan tinggal pilih mau yang mana terapisnya itu. Untuk omzetnya per bulan berapa masih kami perika," kata Suparmo.
Untuk masuk ke Spa esek-esek itu, pelanggan harus merogok kocek sebesar Rp800.000. Dia merinci, Rp300.000 untuk pijat dan Rp500.000 untuk extra servis full-nya.
"Beroperasi satu tahun lebih. Masuk Spa bayar harga dikasir itu Rp800.000. Lelaki bisa melayani sesama lelaki, perempuan juga bisa layani lelaki," bebernya.
Sumber: http://metro.sindonews.com