Puluhan Kendaraan Ramaikan Pawai Budaya

Balikpapan, Kaltim - Musik yang terdengar dari kejauhan, membuat warga semakin mendekati area podium di depan kantor Pemkot Balikpapan.

Ya, Pawai Budaya dan Pembangunan 2016 yang berlangsung kemarin (6/3) sore, menarik perhatian ribuan warga di Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota.

Selama tiga menit, masing-masing peserta pawai unjuk kebolehan. Mulai tarian, silat, drama, hingga puisi. Banyak pula warga dari kawasan Manggar datang agar dapat menyaksikan pawai yang digelar setahun sekali tersebut.

Seperti Sarinah (45). Sekali pun hari tengah terik, dia memboyong ketiga anaknya. Berbekal payung dan membawa botol air minum, keempatnya sudah menunggu sejak pukul 13.00 Wita.

Dia mengatakan, pawai ini menjadi hiburan langka yang hanya bisa dinikmati setiap tahun. “Coba kalau bisa diadakan sampai 2-3 kali setahun gitu, biar warga bisa dapat hiburan gratis,” ujar Sarinah.

Pawai yang berlangsung sejak pukul 14.30 Wita itu juga menarik perhatian Andrew Thic. Warga asal Norwegia ini terlihat di antara keramaian. Sebenarnya, dia hendak jogging. Tetapi karena melihat keramaian, Andrew penasaran.

“Saya rasa masih kurang meriah, hanya musiknya saja yang terdengar. Untuk atraksi dan desain kendaraan yang unik juga masih kurang,” ujar pria yang mengenakan kaus biru ini.

Pawai pembangunan ini diikuti 30 arakan mobil dari berbagai paguyuban, ormas hingga komunitas budaya di Kota Minyak. Serta 38 mobil baik dari satuan kerja perangkat daerah di jajaran Pemkot Balikpapan, swasta, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA).

Tak ketinggalan TNI Angkatan Udara yang menampilkan replika pesawat Super Tucano dan kedelapan penerbang yang kompak melakukan yel-yel. Adapun perwakilan dari mahasiswi Universitas Balikpapan (Uniba) yang mencoba berpuisi diiringi tarian khas Kaltim.

Ada pula aksi dari tiga paralayang mengitari langit Balikpapan. Sebelum arakan pawai berlangsung, kendaraan pawai telah berkumpul di Lapangan Merdeka. Di sini, warga juga tumpah ruah untuk ber-selfie di depan kendaraan yang telah dipercantik. Pawai berlanjut ke arah Jalan A Yani.

Namun sayang, warga yang telah menanti di daerah Gunung Sari kecewa, karena pawai tidak berjalan lancar. Sesekali pawai terputus hingga 30 menit lamanya. Alhasil, warga memilih pulang. Iringan pawai pun terlihat melintasi kawasan Muara Rapak dan berhenti di Karang Anyar.

-

Arsip Blog

Recent Posts