Yogyakarta - Pemugaran Bangsal Trajumas, Keraton Yogyakarta, Candi Wisnu dan Brahma, kompleks Candi Prambanan , Yogyakarta yang rusak akibat gempa bumi tahun 2006 silam selesai dilakukan.
Purnapugar bangunan cagar budaya itu diresmikan di Keraton Yogyakarta, Senin (4/1/2010) oleh Menteri Kebudayan dan Pariwisata Jero Wacik serta Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat HR Agung Laksono. Acara ini yang juga dihadiri Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Turut diresmikan pula purnapugar Candi Induk Lumbung yang selesai dipugar Agustus 2009, serta Candi Apit nomor 4 kompleks candi Sewu dan candi induk Utara, kompleks Candi Plaosan Lor yang selesai direnovasi September 2009.
Rehabilitasi dan rekonstruksi Bangsal Trajumas yang roboh membutuhkan waktu enam bulan, dimulai Juli tahun lalu dengan menghabiskan dana Rp 2,5 miliar. Candi Wisnu butuh waktu delapan bulan yang dimulai sejak Mei 2009, sedangkan candi Brahma memakan waktu lima bulan yang dimulai Agustus 2009. Pemugaran kedua candi membutuhkan dana Rp 3,8 miliar.
Agar tahan gempa, konstruksi Bangsal Trajumas dikembalikan pada konstruksi aslinya, sedangkan untuk kedua candi diberi penguatan beton bertulang.
Arkeolog Universitas Gadjah Mada yang juga Kepala Dinas Kebudayan DIY, Djoko Dwiyanto mengatakan, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi masing-masing bangunan cagar budaya itu memiliki krakteristik dan tingkat kesulitan sendiri. Bangsal Trajumas, misalnya menghadapi kendala pengadaan bahan kayu pengganti untuk saka guru atau tiang utama dengan panjang 8,6 meter. Total dibutuhkan penggantian kayu, 1.036 batang kayu dengan volume 23,519 meter persegi. (RWN)
Sumber: http://oase.kompas.com
Purnapugar bangunan cagar budaya itu diresmikan di Keraton Yogyakarta, Senin (4/1/2010) oleh Menteri Kebudayan dan Pariwisata Jero Wacik serta Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat HR Agung Laksono. Acara ini yang juga dihadiri Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Turut diresmikan pula purnapugar Candi Induk Lumbung yang selesai dipugar Agustus 2009, serta Candi Apit nomor 4 kompleks candi Sewu dan candi induk Utara, kompleks Candi Plaosan Lor yang selesai direnovasi September 2009.
Rehabilitasi dan rekonstruksi Bangsal Trajumas yang roboh membutuhkan waktu enam bulan, dimulai Juli tahun lalu dengan menghabiskan dana Rp 2,5 miliar. Candi Wisnu butuh waktu delapan bulan yang dimulai sejak Mei 2009, sedangkan candi Brahma memakan waktu lima bulan yang dimulai Agustus 2009. Pemugaran kedua candi membutuhkan dana Rp 3,8 miliar.
Agar tahan gempa, konstruksi Bangsal Trajumas dikembalikan pada konstruksi aslinya, sedangkan untuk kedua candi diberi penguatan beton bertulang.
Arkeolog Universitas Gadjah Mada yang juga Kepala Dinas Kebudayan DIY, Djoko Dwiyanto mengatakan, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi masing-masing bangunan cagar budaya itu memiliki krakteristik dan tingkat kesulitan sendiri. Bangsal Trajumas, misalnya menghadapi kendala pengadaan bahan kayu pengganti untuk saka guru atau tiang utama dengan panjang 8,6 meter. Total dibutuhkan penggantian kayu, 1.036 batang kayu dengan volume 23,519 meter persegi. (RWN)
Sumber: http://oase.kompas.com
