Sidrap, Sulsel - Festival seni tradisional dan modern yang dibuka Minggu malam lalu berlangsung ramai. Sejumlah kelompok seni dari wilayah Ajatappareng, mempertunjukkan seni musik di atas panggung yang telah disiapkan oleh panitia.
Meski lokasi festival berjarak cukup jauh dari Kota Pangkajene, bahkan agak jauh dari lokasi perkampungan, namun itu tidak menjadi penghalang bagi warga yang memang cinta terhadap pagelaran seni untuk menyaksikan langsung festival seni yang diselengarakan Pemkab Sidrap, melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) itu.
Hampir seluruh kabupaten di wilayah Ajatappareng mengutus kelompok seninya untuk tampil dalam lomba tersebut. Khusus dari Sidrap, ada sekitar tujuh kelompok kesenian yang menampilkan pertunjukan simponi kecapi, dan lainnya pertujukan tarian yang dipertontonkan kelompok seni asal Kabupaten Pinrang.
Khusus dari Kabupaten Sidrap, rata-rata menampilkan simponi kecapi. Yang menarik dari pertunjukan tersebut, menampilkan atraksi dari para penyandang cacat yang merupakan binaan SDLB Sidrap. Tidak ada yang membedakan alunan musik yang keluar dari alat musik yang dimainkan para penyandang cacat itu, bahkan alunan musik yang mereka mainkan bersaing dengan para peserta lainnya.
Sekretaris Panitia Pelaksana, Yasmin Ruslan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tingkat Ajatappaereng itu, adalah program dua tahunan yang dilakukan Disporabudpar. Kegiatan seperti itu kata dia, bertujuan untuk tetap menggali dan melestarikan nilai-nilai seni dan budaya lokal yang saat ini diperhadapkan pada tantangan berat globalisasi.
Sementara Asisten I Setda Sidrap, Amir A Wali yang hadir mewakili Bupati Sidrap mengatakan bahwa saat ini, memang menghidupkan seni dan budaya lokal harus dimaksimalkan. Betapa tidak, kata dia, gempuran budaya global yang telah memasuki semua lini kehidupan harus terus diimbangi dengan tetap menghidupkan budaya dan seni lokal sebagai filter. (hah)