Yogyakarta - Situs jejaring sosial `Plurk` kini makin populer dan diminati para mahasiswa di Yogyakarta, sehingga saatnya perlu komunitas sebagai ajang silaturahmi antarpengguna jejaring sosial itu.
"Para `plurker` (pengguna plurk) yang biasanya berkomunikasi melalui status jejaring sosial `plurk` maka setelah terbehtuk komunitas sering pertemuan antarpengguna `plurk; atau yang biasa dikenal `kopi darat`," kata pengurus komunitas `plurk` di Yogyakarta Dwi Adi Laksono, Sabtu.
Menurut dia pertemuan antarpengguna `plurk` saat ini memang bertujuan sebagai ajang silaturahmi, setidaknya para pengguna `plurk` yang sudah dekat saat berkomunikasi lewat `plurk` sehingga diharapkan `temu darat` menjadi ajang mempertemukan mereka agar menjadi lebih dekat.
Ia mengatakan dalam tiap temu darat antarpengguna `plurk` maka dibahas beberapa topik mengenai `plurk`, antara lain etika ber-plurk, tips mengubah tampilan plurk, memperkaya konten status k, dan bagaimana menggunakan situs mikroblog ini dengan benar.
Sampai saat ini masih banyak pengguna plurk (plurker) yang belum mengerti etika dalam menjalankan `plurk`, sehingga penggunaan situs plurk sebagai mikroblog tidak maksimal. Mikroblog berfungsi sebagai sarana menambah informasi dan memperluas jejaring pertemanan.
"Plurk adalah situs mikroblog yang istimewa, karena penggunaannya lebih sederhana daripada mikroblog lainnya. Statusnya tetap dibatasi hingga 140 karakter, layaknya mikroblog lainnya tetapi keunggulannya terletak pada status yang bisa langsung dikomentari oleh pengguna lainnya disertai dengan `emoticon` berdasarkan karma atau level yang dimiliki," katanya.
Dia mengatakan dalam temu darat pengguna `plurk` di Yogyakarta, Jumat (23/7) berjumlah 60 orang, tidak terlalu banyak karena pengguna mikroblog `plurk` memang masih kalah jumlahnya jika dibandingkan situs jejaring lainnya yang sudah ada sejak dulu misalnya facebook dan twitter, karena plurk merupakan mikroblog yang terbilang baru, baru dikeluarkan secara resmi 2008.
"Plurk menjadi alternatif situs mikroblog yang lebih sering kami gunakan daripada mikroblog lainnya karena sederhana penggunaannya," katanya.
Namun, ia mengatakan keberadaan situs mikroblog saat ini memang tidak terhindarkan dari dampak positif dan negatif, dan dampak tersebut memang sudah dirasakannya sendiri.
"Biasanya dampak itu tampak pada mahasiswa semester akhir yang gara-gara asyik menggunakan `plurk` melupakan penyelesaian skripsinya," katanya.
Selain itu, ia menambahkan sisi positif yang bisa diambil dari keberadaan situs mikroblog `plurk adalah menambah jaringan pertemanan di seluruh Indonesia dan memperoleh informasi mengenai hal baru yang terjadi di dunia sekarang ini, katanya. (U.H008/R009)
Sumber: http://www.antaranews.com