Tersandung Kasus Prostitusi, Ribery Santai

Berlin - Gelandang Bayern Muenchen, Frank Ribery, mengaku frustrasi karena tersandung kasus prostitusi di bawah umur. Namun, Ribery yakin masalah tersebut takkan mengganggu kariernya.

Kasus prostitusi ini terungkap ketika polisi merazia Cafe Zaman di Perancis tiga bulan silam. Dalam razia tersebut, polisi menjaring 19 pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur. Salah satu PSK bernama Zahia Dehar mengaku pernah berkencan dengan sejumlah pemain timnas "Les Blues" termasuk Frank Ribery.

Hukum di Perancis melarang pria melakukan hubungan seks dengan wanita berusia 18 tahun ke bawah, sehingga Ribery terancam sanksi penjara tiga tahun dan denda sebesar 45.000 euro atau sekitar Rp 524 juta.

Dalam wawancaranya dengan harian Jerman, Bild, Ribery tak memungkiri sangat terpukul atas kasus yang menimpa dirinya. Namun, Ribery juga menyatakan akan bersikap profesional meskipun tersandung masalah ini.

"Ini momen dalam hidupku di mana aku merasa stres dan depresi. Namun, aku tidak khawatir dengan masa depan karierku baik di timnas maupun di Bayern. Aku yakin bisa mengembalikan kepercayaan publik yang meragukanku saat ini," tegasnya.

Gelandang berusia 27 tahun ini juga berharap masalah ini bisa terselesaikan dengan cepat. "Aku berharap pembahasan soal kehidupan pribadi dan cedera yang kualaimi segera berakhir. Sebab, yang terpenting bagiku adalah sepak bola," tukasnya.

Seperti yang diberitakan Daily Mail beberapa waktu lalu, Ribery cukup rutin megencani Dehar sejak tahun 2009. Ribery sendiri tak mengetahui bahwa Dehar berusia 17 tahun. Dehar juga mengaku berbohong soal umur kepada Ribery soal umur. C16-09

-

Arsip Blog

Recent Posts