Maros, Sulsel - Masyarakat Kabupaten Maros patut berbangga karena daerah penyangga Kota Makassar ini terpilih sebagai pilot project pelestarian adat istiadat dan budaya.
Program ini dicanangkan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Program ini dilaksanakan sebagai upaya pelestarian adat istiadat dan pengembangan nilai sosial budaya di daerah untuk memperkokoh jati diri individu dan masyarakat dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Hal ini terungkap pada acara pelepasan Kelompok Kerja (Pokja) Pelestari Budaya Salewangang Maros di Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD) Kabupaten Maros, Jumat (23/7) lalu.
Ketua Pokja Pelestarian Adat Istiadat dan Budaya Maros, Aris, mengungkapkan lokasi pilot project itu tersebar di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Maros. Desa tersebut, diantaranya Desa Minasa Baji di Kecamatan Bantimurung, Desa Jenetaesa di Kecamatan Simbang), Desa Bonto Manurung dan Desa Bonto Somba di Kecamatan Tompobulu, Desa Pettanyamang di Kecamatan Camba, Desa Pattontongan di Kecamatan Mandai, Desa Botolempangan di Kecamatan Bontoa.
Selanjutnya, Desa Temmapaduae di Kecamatan Marusu, Desa Bonto Marannu di Kecamatan MoncongLoe, Desa Mattirotasi di Kecamayan Maros Baru, Desa Mattampapole di Kecamatan Mallawa, Desa Allaere di Kecamatan Tanralili, Desa Bontomarannu di Kecamatan Lau dan Desa Labuaja di Kecamatan Cenrana.
"Ini adalah kebanggaan tersendiri jika Maros terpilih sebagai salah satu kabupaten pilot project tersebut," katanya.(ink)
Sumber: http://www.tribun-timur.com