Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengutuk serangan mengerikan pada sebuah masjid di Iran yang menewaskan lebih dari 20 orang, dan menyerukan pelakunya untuk bertanggung jawab.
"Saya mengutuk sangat keras serangan yang diakui oleh Jundallah yang menargetkan masjid Iran di propinsi Sistan-Baluchestan," ujar Hillary dalam pernyataannya dikutip AFP.
"Amerika Serikat menyampaikan simpati kepada keluarga dan kerabat dari korban luka dan tewas. Kami juga menuntut para pelaku serangan mengerikan ini untuk bertanggung jawab atas tindakannya," katanya.
"Serangan ini, bersama dengan beberapa serangan yang belum lama ini terjadi di Uganda, Pakistan, Afghanistan, Irak, dan Aljazair, menggarisbawahi perlunya komunitas global untuk bekerja sama melawan organisasi terorisme yang mengancam nyawa warga sipil di seluruh dunia," jelasnya.
Media negara milik Iran melaporkan lebih dari 20 orang, termasuk orang yang berdoa dan beberapa anggota Garda Revolusi, terbunuh oleh dua bom bunuh diri pada satu masjid Syiah di daerah mayoritas Sunni di bagian tenggara Iran.
Serangan terjadi saat perayaan ulang tahun Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW, satu hari yang diperingati setiap tahun untuk menghormati Garda Revolusi.
Lebih dari 100 orang terluka dalam serang tersebut, yang hanya berselang beberapa menit antara ledakan dua bom, pada mesjid Jamia di kota Zahedan, ibu kota dari propinsi Sistan-Baluchestan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan.
Zahedan telah berulang kali terkena serangan oleh pejuang Sunni, Jundallah (Prajurit Tuhan). (KR-IFB/M016/S026)
Sumber: http://www.antaranews.com