Yogyakarta - Sejumlah wisatawan asing mengagumi tari serimpi sekar palagan, tari menak Jayengrono Kelasworo, dan tari Triyonggo Praptolomariam yang dipentaskan di Bangsal Sri Manganti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (18/7/2010).
"Tarian tadi sangat mengagumkan, ingin rasanya mempelajari tarian itu," kata wisatawan asal Perancis, Avril, saat mengunjungi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Menurut dia walaupun tanpa ada dialog yang mengiringi tarian, dia dapat merasakan bahwa tarian tersebut benar-benar bercerita. "Saya pernah menonton pertunjukan tari tradisional Thailand dan Malaysia, tetapi tarian keraton ini jauh lebih baik dan terasa lebih sakral," katanya.
Sementara itu wisatawan asal Jepang Makoto,yang juga menyaksikan pertunjukan tersebut, mengatakan hal yang sama. "Saya juga kagum dengan gamelan yang mengiringi tiga tarian tersebut, selain itu tempat pementasannya juga mendukung," katanya.
Tari serimpi sekar palagan diadaptasi dari wayang gedong yang menceritakan perkelahian antara Raden Jayasena dan Raden Guntur Segara. Sementara itu tari Menak Jayengrono Kelasworo bertutur tentang usaha Prabu Jayengrono menaklukkan hati Dewi Kelasworo.
Sedangkan tari Triyonggo Praptolomariam mengisahkan fragmen peperangan di kerajaan Alengka antara Triyonggo melawan Praptolomariam. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar pementasan tari klasik gaya Yogyakarta tersebut di Bangsal Sri Manganti tiap Minggu, sebagai suguhan kepada wisatawan yang berkunjung ke keraton.
Sumber: http://travel.kompas.com