Denpasar, Bali - Bupati Gianyar Tjokorda Artha Ardana Sukawati menyambut gembira kegiatan Festival Meditasi Internasional Bali (IBMF) diselenggarakan di Ubud, Bali, pada 13-15 Nopember 2009.
"Kami menyambut gembira kegiatan tersebut dilaksanakan di desa wisata internasional. Kita berharap Ubud bisa menjadi daya tarik tujuan wisata spiritual," kata Bupati Tjokorda Artha Ardana Sukawati saat pembukaan IBMF di Ubud, Bali, akir pekan lalu.
Ia mengatakan, meditasi merupakan kegiatan spritual untuk menghadap Tuhan dan kegiatan tersebut tidak memandang dari satu agama melainkan semua agama. "Siapa pun boleh melakukan meditasi, karena sesungguhnya kegiatan ini adalah cara untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta," kata Tjokorda Artha Ardana Sukawati yang lebih akrab dipanggil Cok Ace.
Desa Ubud kata Cok Ace, memiliki sejarah panjang dalam kegiatan spritual sejak berabad-abad lalu, hal itu tertulis dalam lontar purana Rsi Markandya pada abad ke-9 Masehi.
Dalam lontar itu disebutkan, Rsi Markandya setibanya dari tanah Jawa singgah di Desa Taro yang masih wilayah Ubud, lalu melakukan meditasi atau tapa semadi sebelum melakukan perjalan suci ke wilayah kaki Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.
"Dari catatan sejarah ini membuktikan bahwa sejak zaman lampau Ubud telah menjadi tempat untuk melakukan yoga semadi. Maka dari itu kegiatan IBMF menjadi semangat baru guna lebih memperkenalkan Ubud selain desa wisata juga tujuan wisata spiritual," ucapnya.
Pendiri Yayasan Anand Ashram, Anand Krishna yang telah menulis ratusan buku spiritual mengemukakan, bahwa melalui kegiatan meditasi, dirinya ingin menyebarkan semangat untuk mengajak individu bertanggung jawab, bukan hanya kepada diri sendiri.
"Kami ingin mengajak masyarakat yang berkesadaran. Kami ingin mewujudkan dunia yang baru. Kami ingin menciptakan masyarakat yang menyadari bahwa kita satu bumi, satu langit dan satu umat manusia," katanya.
Pihaknya bercita-cita membentuk masyarakat dunia yang damai, rukun dan sentosa yang didasari oleh cinta, kedamaian dan harmonis lewat aktivitas meditasi.
Bagi Anand, meditasi bukanlah duduk diam dalam kesunyian, melainkan terus berkarya secara dinamis di tengah masyarakat dengan segala kegalauannya, namun tetap menjaga keheningan hati dan pikiran.
Sementara Ketua Panitia IBMF Oka Ratnayani mengatakan, kegiatan tersebut diikuti sedikitnya 300 pelaku meditasi dari berbagai negara. Menurut dia, lewat kegiatan tersebut, pihaknya ingin mempertemukan berbagai kelompok meditasi, termasuk dari beberapa agama.
"Peserta berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Prancis dan Kanada," katanya.
Sumber: http://travel.kompas.com