Lebaran Betawi di Puri Kembangan

Jakarta – Warga Betawi merayakan kemenangan Lebaran setelah menjalani puasa dalam satu bulan. Seluruh warga saling bersilahturahmi dari satu rumah ke rumah lainnya dengan membawa makan khas masing-masinh wilayahnya.

Jalinan silahturahmi sangat kental terasa di tengah kebersamaan warga. Suasana itulah kiranya yang akan coba kembali dihidupkan dalam perhelatan Lebaran Betawi yang akan dilangsungkan di Centra Niaga Barat, Puri Kembangan, Jakarta Barat, besok, Sabtu (25/9) hingga Minggu (26/9), mulai Pk.08.00 hingga Pk.22.00

Berbagai kegiatan perayaan akan dilangsungkan pada kegiatan yang dibuka untuk umum secara gratis ini. Menurut Ketua Panitia Lebaran Betawi 2010 (1431 H) Beky Mardani, acara yang telah tiga tahun rutin diselenggarakan ini akan mempertemukan seluruh warga Betawi yang telah terpencar di beberapa daerah mitra. “Bukan hanya warga yang tinggal di Jakarta namun juga kita akan libatkan warga Betawi yang tinggal di Bekasi, Depok, dan Tangerang,” ujar Beky, Jumat (24/9),

Lebih lanjut Beky mengatakan, Lebaran Betawi ini diselenggarakan untuk membuka ingatan seluruh warga akan indahnya kebersamaan. Pasalnya, di tengah perkembangan zaman, masyarakat Jakarta saat ini cenderung hidup sendiri. Bahkan tidak jarang antar-saudarapun tidak saling kenal. “Kalau orang Betawi bilang ‘mati obor’, jadi melalui Lebaran Betawi ini kita coba kembali nyalain api obor ini,” ujar Beky yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Budaya Pemuda dan Mahasiswa Badan Musyawarah (Bamus) Betawi ini.

Tidak hanya sarat dengan nilai budaya, namun acara yang akan dimeriahkan dengan penampilan artis Betawi, diantaranya Bolot dan Mpok Nori, ini juga akan disemarakkan dengan berbagai parade budaya dan berbagai makanan kuliner khas kota yang telah berusia 483 tahun ini. Seperti Gambang Kromong, tanjidor dan ondel-ondel.

Sedangkan untuk kuliner akan disajikan berbagai makanan khas betawi yang saat ini telah semakin langka keberadannya. Seperti gabus pucung. Bukan hanya sekedar menikmati, tapi warga yang berminat untuk menambah pengetahuan tentang prosesi pembuatan makanan khas ini juga dapat belajar dari para ahlinya. Seperti pembuatan kue khas Betawi, seperti Kembang Kelape, Sirih Nanas, pembuatan lampu Lampeon dan souvenir ondel-ondel serta asinan sayur Betawi.

Di pesta ini kami juga akan menggelar mancing bersama dengan memanfaatkan aliran sungai di sekitar lokasi acara yang mampu menampung 1.000 pemancing,” ujar Beky yang menargetkan jumlah pengunjung pada tahun ini mencapai 20.000 orang.(guruh/B)

-

Arsip Blog

Recent Posts