95 Kelompok Kesenian Meriahkan Festival Budaya Temanggung

Temanggung, Jawa Tengah - Aksi dari 95 kelompok kesenian tradisional yang menampilkan 31 jenis kesenian tradisional, memeriahkan Festival Budaya Temanggung 2009, yang digelar, Minggu (15/11). Salah satu diantaranya adalah jenis kesenian tradisional yang sudah nyaris punah dan hanya ada satu-satunya di Indonesia, yaitu Cengklungan dari Kecamatan Kaloran. Selain itu, terdapat juga ragam kesenian lain yaitu kuda lumping, zan-zanen, barsomah, calung, dan prajuritan.

Festival Budaya Temanggung 2009 ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan sekaligus Hari Jadi Kabupaten Temanggung ke-175.

Kelompok-kelompok kesenian tradisional tersebut menampilkan aksi pementasan di 23 tenda yang tersebar sepanjang satu kilometer, mulai dari Alun-alun Kabupaten Temanggung hingga jalan MT Haryono, Kabupaten Temanggung. Selain itu, kemeriahan ini juga masih ditambah dengan kehadiran lima pelukis eks presionis, pengukir tembaga, serta stan-stan yang menampilkan berbagai potensi Kabupaten Temanggung, mulai dari produk pertanian, hingga kerajinan.

Masyarakat pun penuh tumpah ruah, penuh sesak memadati jalan-jalan, menyaksikan aneka pentas pertunjukan seni yang diminati.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Temanggung Bekti Prijono mengatakan, semua kesenian yang ditampilkan tersebut semuanya merupakan potensi kesenian yang ada di Kabupaten Temanggung.

"Terlepas apakah itu merupakan kesenian khas Kabupaten Temanggung atau tidak, kami berniat ingin menampilkan berbagai jenis kesenian tradisional ini agar budaya bangsa ini dapat diketahui oleh khalayak luas," ujarnya.

Menurut Bekti, festival budaya ini sebenarnya menjadi acara rutin yang digelar setiap perayaan hari jadi Kabupaten Temanggung. Namun, jika biasanya dikemas dalam bentuk pawai, maka pada tahun ini, pihaknya mencoba menyajikan inovasi baru, di mana setiap seniman mementaskan kesenian cukup di satu lokasi tertentu saja.

"Dengan cara ini, seniman pun dapat lebih ekspresif dalam mementaskan keseniannya, dan pengunjung dapat menyaksikan pentas kesenian yang dia sukai secara utuh, tanpa terpotong-potong oleh kesenian yang lain," ujarnya.

Bupati Temanggung Hasyim Affandi mengatakan, diharapkan ke depan akan muncul lebih banyak ide dan inovasi baru dalam menampilkan kesenian dan potensi Kabupaten Temanggung. "Sebab, dengan kemasan yang menarik, maka acara kesenian dapat menjadi acara yang menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan asli daerah," ujarnya.

Nia, dan Fitri, pelajar SMP dan SMA dari Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, menyukai acara kesenian semacam ini karena menjadi ajang hiburan dan berjalan-jalan. Sekalipun tidak terlalu menggemari kesenian tradisional, mereka pun mengaku tetap tertarik menonton karena beberapa kesenian diantaranya dianggap cukup unik. "Kami suka menonton kuda lumping, terutama ketika pemainnya sedang kesurupan," ujarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts