Yogyakarta - Produk kerajinan kain tenun gedog Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang dipamerkan dalam gelar Teknologi Tepat Guna Nasioanl XII di Yogyakarta, 22-26 September 2010, sudah menembus pasar Asia.
Salah seorang perajin tenun gedog asal Tuban, Jawa Timur, Uswatun Hasanah, di Yogyakarta, Rabu, mengatakan, kain tenun gedog dari Tuban sudah merambah pasar beberapa negara di kawasan Asia, bahkan sebagian juga dipasarkan di Australia dan Belanda. "Setiap bulan rata-rata 300 lembar kain tenun gedog kami ekspor ke berbagai negara," katanya.
Sedangkan di dalam negeri sendiri, menurut dia kain tenun ini memiliki pasar di Jakarta, Bali, dan Batam. Ia mengatakan kain tenun gedog dibuat dengan bahan baku utama berupa kapas yang dipintal menjadi benang. "Benang ini yang kemudian ditenun," katanya.
Menurut dia, harga kain tenun ini bervariasi, tergantung keaslian kain, dan pewarnaannya. "Harganya antara Rp60 ribu hingga Rp1 juta per lembar," katanya.
Uswatun Hasanah mengatakan yang membedakan antara tenun gedog dengan tenun lainnya adalah dari bahan bakunya. "Tenun gedog terbuat dari kapas putih dan kapas cokelat yang ditanam sendiri oleh warga setempat, kemudian kapas itu dipintal menjadi benang, dan selanjutnya ditenun," katanya.
Ia mengatakan sebagian besar warga Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, memiliki keterampilan menenun, terutama di kalangan orang tua. "Tenun gedog ini merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang warga di daerah itu, dan bahkan hampir setiap warga setempat memiliki alat untuk menenun yang digunakan secara manual," katanya.
Sedangkan pewarnaan kain tenun gedog, menurut dia masih menggunakan pewarna alami yang bahan bakunya diambil dari alam. "Kami masih menggunakan pewarna alami, karena bahan pewarna ini ramah lingkungan," katanya.
Menurut dia, konsumen kain tenun gedog banyak yang menyukai kain dengan pewarna alami. Hal yang memprihatinkan, kata Uswatun, perajin kain tenun gedog saat ini mulai berkurang jumlahnya, karena sebagian beralih menekuni kerajinan batik.
"Saat ini sebagian besar perajin kain tenun gedog beralih menekuni kerajinan batik, karena peralatan maupun bahan baku untuk pembuatan kain batik lebih mudah diperoleh jika dibandingkan dengan kain tenun gedog," katanya.
Sumber: http://oase.kompas.com