Liwa, Lampung Barat - Cerita legenda Danau Ranau akan dijadikan tari kolosal dalam pelaksanaan Gebyar Danau Ranau Lampung Barat IV.
"Cerita rakyat berupa legenda naga danau akan ditampilkan dalam pembukaan Gebyar Danau Ranau IV di Kabupaten Lampung Barat, Oktober mendatang," kata Kepala Dinas Perhubungan, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Lampung Barat, Sudirman, di Liwa, Selasa. Dia mengatakan, persiapan untuk itu telah dipersipakan matang.
Menurut dia, tari kolosal tersebut akan mampu memberikan pengetahuan pada masyarakat terutama generasi muda.
"Lampung Barat memiliki sejumlah cerita tentang legenda masyarakat yang tak akan habis diceritakan, dan salah salah satu yang paling menarik di sini masyarakat di sekitar Danau Ranau masih mempercayai akan naga danau tersebut, sebab bedasarkan dari cerita turun menurun, naga danau dipercaya menjaga masyarakat sekitar," kata Sudirman.
Cerita rakyat yang mengangkat kehidupan masyarakat Lampung Barat tempo dulu, menjadi daya tarik bagi Lampung Barat. Akar cerita tersebut memberikan warna bagi kehidupan masyarakat setempat yang kental akan tradisi leluhur yang terus dijaga setiap waktu hingga tak hilang di telan masa. Cerita legenda naga Danau Ranau, menjadi salah satu cerita rakyat yang menarik untuk disimak dan diingat, sebab dari cerita tersebut, terkandung petuah yang yang bijak.
Tari "Kelekup Gangsa" merupakan garapan sendratari yang diangkat dari cerita legenda masyarakat Lumbok Lampung Barat yang berada di bantaran Danau Ranau, yang bercerita tentang asal mula naga yang menghuni danau tersebut.
Menurut cerita sebagian besar masyarakat dulu, tersebutlan Gelangsa (Kentongan) yang bewarna keemasan yang oleh masyarakat sekitar di sebut "Kelekup Gangsa" memiliki kesaktian, yang mana suaranya terdengar hingga penjuru negeri, selain itu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Dari kesaktian "Kelengkup Gansa" tersebut, banyak orang yang penasaran ingin melihat benda itu, setelah melihat mereka pun berkeinginan memilikinya, dan mulailah beberapa orang tersebut, merencanakan untuk mencuri "Kelekup Gangsa".
Singkat cerita "Kelengkup Gangsa" berhasil dicuri, namun sesampainya di tepi Danau Ranau, "Kelengkup Gangsa" tersebut, semakin berat karena kekuatan lain menariknya. Akhirnya "Kelengkup Gansa" terlempar ke dalam danau dan berubah menjadi seekor naga keemasan dan membunuh pencuri tersebut.
Dari cerita ini, masyarakat setempat masih mempercayai akan mitos naga danau yang menghuni Danau Ranau.
Tari kolosal "Kelengkup Gansa" naga danau akan ditampilkan dalam Gebyar Danau Ranau IV, pada Oktober mendatang, dan tari legenda ini akan menjadi tari persembahan, karena penari yang berasal dari sanggar Setiwang binaan Pemkab Lampung Barat, akan menari di panggung yang berada di dekat danau.
"Saya optimistis tari kolosal ini akan menyedot ribuan pengunjung yang datang dalam acara tahunan di Danau Ranau, dan cerita rakyat yang diangkat dalam tarian tersebut, tentunya akan dapat mempercantik Lampung Barat sebagai daerah tujuan wisata," katanya.
Sumber: http://oase.kompas.com