Ternate, Maluku Utara - Festival Teluk Jilolo (FTK) yang akan digelar Pemkab Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) di kawasan Teluk Jilolo pada 18-23 November 2009 diupayakan masuk dalam kalender tahunan kegiatan wisata nasional.
"Pemkab Halbar telah menetapkan FTK tersebut digelar setiap tahun mulai tahun ini. Pemkab akan mengupayakan FTK masuk dalam kalender tahunan kegiatan wisata nasional," kata Kadis Pemuda Kebudayaan dan Pariwisata Halbar Khalbi Rasyid di Ternate, akhir pekan lalu.
Jika FTK masuk dalam kalender tahunan kegiatan wisata nasional, selain pelaksanaannya akan diketahui secara luas, juga akan memudahkan pengusaha biro perjalan memprogramkan paket kunjungan wisata ke Halbar.
Menurut Khalbi, FTK yang digelar 18-23 November 2009 akan dimeriahkan dengan pementasan budaya dan kesenian tradisonal Halbar serta kegiatan yang terkait dengan bahari.
Kegiatan yang terkait dengan bahari di antaranya parade perahu hias, lomba renang, lomba perahu dayung dan selam. Khusus untuk kegiatan lomba renang dan dayung, pemkab menyediakan hadiah total Rp 200 juta lebih.
"Masyarakat Halbar antusias untuk berpartisipasi pada FTK tersebut, terutama pada lomba dayung dan renang. Saat ini sudah ada ratusan pendaftar pada kedua lomba itu," katanya.
Pemkab Halbar telah mempromosikan pelaksanaan FTK tersebut kepada berbagai pihak terkait, termasuk kepada para pengusaha biro perjalan di sejumlah kota di Indonesia, namun sejauh ini belum dipastikan apakah mereka akan mendatangkan wisatawan pada FTK itu.
Khalbi mengatakan pengunjung di FTK selain dapat menyaksikan kemeriahan berbagai kegiatan juga dapat menyaksikan keindahan panorama bawah laut di perairan teluk Jailolo.
Terumbu karang di perairan teluk Jailolo cukup indah dan umumnya masih dalam kondisi baik. Di sela-sela terumbu karang dapat diskasikan aneka ragam biota laut seperti ikan, bintang laut dan kerang laut.
"Bahkan dapat pula ditemukan keong japanis spy, sejenis keong laut langka. Selama ini keong seperti itu di Indonesia hanya ditemukan di perairan Raja Ampat, Papua Barat," kata Khalbi Rasyid.
Sumber: http://travel.kompas.com