Jakarta - Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Seni Internasional ("Art Summit Internastional") selama 21 hari, mulai 4 hingga 24 Oktober 2010.
"Indonesia termasuk salah satu yang diperhitungkan, sehingga dipercaya menyelenggarakan festival seni internasinal," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, melalui keterangan pers di Jakarta, Minggu (26/9).
Jero mengatakan, Festival Seni Internasional merupakan ajang untuk menampilkan berbagai materi dan produk yang menggabungkan perspektif kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyelenggaraan "Art Summit International" berlangsung sejak 1995 setiap tiga tahun sekali, dan kali ini bertemakan "Art Summit Indonesia".
Jero menuturkan, pagelaran festival seni se-dunia itu menjadi ajang pembuktian bagi seniman, budayawan dan mitra lembaga kesenian, serta kebudayaan dalam dan luar negeri. Festival Seni International akan menampilkan 11 grup musik, teater dan tarian kontemporer dari Korea Selatan, Jerman, Amerika Serikat, Austria, Belanda, serta tuan rumah Indonesia.
Para pengisi acara itu, antara lain tarian asal Korea Hyun Ok,Park, teater Jerman Milan Sladek, dance Netherland Leina Roebana, musik Amerika Serikat Tale Ensemble, musik Austria Pierrot Lunaire.
Sedangkan kesenian Indonesia yang akan tampil, yakni wayang suket Slamet Gundono, Teater Satu Lampung, Gamelan Pendro dan Cundami Bali, musik Blacius Subono, tari Nan Jombang Dance Company dan tari Sekar Kliwon Nanu Munajar.
Selain itu, festival kali ini akan mengadakan seminar internasional terkait dengan kajian penelitian kesenian bertajuk "Contemporary Arts and the Demand of Cultural Industries" menghadirkan pembicara dari luar negeri.
Sementara itu, Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film Tjetjep Suparman, mengatakan saat ini festival internasional mempresentasikan teater dan seni rupa kontemporer.
"Awalnya, hanya difokuskan untuk mempresentasikan karya terbaru seni musik dan tari," ujar Tjetjep. (Ant/OL-3)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com