Martapura, Kalsel - Kesultanan Banjar mengangkat tari klasik yang berkembang di Kalimantan Selatan agar lebih dikenal masyarakat dan tidak tenggelam di telan kemajuan zaman.
Hal itu ditunjukkan melalui festival tari klasik se-Kalsel yang digelar dalam rangkaian peringatan Milad Kesultanan Banjar ke-507 di alun-alun Ratu Zalecha Martapura, kata Panitia Milad Kesultanan Banjar Pangeran Chairiansyah, Rabu.
ia mengatakan, festival bertujuan melestarikan dan mengembangkan tari-tarian klasik khas Kalsel sebagai warisan budaya suku Banjar.
"Sebagai warisan budaya khas Banjar, tari-tarian harus dilestarikan dan dikembangkan sehingga generasi muda mengetahui kesenian yang lahir dari sejarah perjalanan budaya Banjar," ujarnya.
Ia mengingatkan, arus modernisasi tidak boleh membuat masyarakat Banjar maupun Kalsel melupakan bahkan tidak mengetahui ragam tari-tarian yang ada dan tumbuh berkembang di provinsi setempat.
Disebutkannya, beberapa tarian khas Banjar yang sudah dikenal masyarakat seperti tari radap rahayu, tari japin, kuda gepang atau tari baksa kembang yang sering diperagakan untuk menyambut tamu-tamu khusus.
Namun, kata dia, selain tari-tarian khas daerah tersebut, juga ada tarian yang sudah ditambah gerakan atau instrument lain dan sering di sebut tari Banjar Kreasi yang ditampilkan di berbagai acara.
"Tari Banjar Kreasi itu lah yang juga harus dikenal dan dikembangkan karena didalamnya masih tersimpan gerakan atau tarian asli tetapi sudah ditambah kreasi lain sehingga lebih menarik dilihat," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Banjar Syahda Mariadi mengatakan, festival tari klasik tingkat Kalsel itu merupakan bentuk perhatian nyata dari pemerintah daerah dan Kesultanan Banjar.
"Kami berharap, segala bentuk kesenian yang berakar dari budaya lokal baik seni musik, seni tari, seni sandiwara khas Banjar yang disebut Mamanda, serta seni olah raga terus dikembangkan," pintanya.
Festival tari klasik se-Kalsel itu berlangsung semarak diikuti 8 grup yang berasal dari berbagai daerah di Kalsel dan keluar sebagai juara I grup Gabungan Anak Pahuluan (G.anpa) dari Banjarmasin.
Juara II diraih grup Nuansa Kambar Kamanikan Banjarmasin, dan juara III diraih grup Sendratasik dari Unlam Banjarmasin di samping pemenang kategori penata tari, penata musik, dan tata busana terbaik.
Pemenang menerima trofi tetap dan trofi bergilir dari Kesultanan Banjar serta mendapat uang pembinaan yang diserahkan Permaisuri Kesultanan Banjar Raudatul Jannah.
Sumber: http://oase.kompas.com