Padangpariaman, Sumbar - Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, mempersiapkan Festival Kesenian Tradisional skala nasional yang akan digelar pada 2013.
"Kita akan adakan lomba berbagai kesenian, baik yang ditampilkan pada malam hari maupun siang hari selama festival tersebut," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Padangpariaman Usman Labai di Padangpariaman, Rabu.
Dia menjelaskan, untuk detailnya masih dalam rencana karena ada wacana untuk menggabungkan kegiatan "Basyafa" setiap bulan Syafar di Ulakan dengan festival tersebut.
Menurut dia, "Basyafa" adalah satu-satunya kegiatan rutin di Padangpariaman yang diikuti ribuan warga dari berbagai daerah.
"’Basyafa’ merupakan tradisi warga tarekat Syattariyah Padangpariaman dan di kabupaten/kota di Sumbar dalam rangka berziarah ke makam ulama Syekh Burhanuddin," katanya.
Jika digabungkan, menurut dia, kegiatan tidak terpusat pada ziarah saja, namun masyarakat yang tidak berziarah dapat mengikuti festival kesenian tradisional itu.
Pada kegiatan itu, akan dipertunjukkan sejumlah kesenian tradisonal asli Padangpariaman, seperti Tari Indang, "Ulu Ambek", Silat dan gendang tasa.
Tari Indang merupakan kesenian anak nagari Pariaman yang sudah berkembang sejak abad ke-13 seiring dengan masuknya Islam ke Minangkabau. Kesenian itu dimainkan oleh 13 orang penari plus 1 orang tukang dzikir.
Sedangkan "Ulu Ambek" merupakan seni pertarungan silat tingkat tinggi tanpa terjadi kontak fisik.
Kendati demikian, katanya, rencana memadukan kegiatan "Basyafa" dan Festival Kesenian Tradisional masih akan dibahas lebih lanjut.
Sementara ini, daerah yang rutin menggelar kegiana kesenian tradisional di Padangpariaman adalah Nagari Balah Aia, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.
"Nagari Balah Aia mempertahankan seni dan budaya daerah dengan rutin menggelar iven-iven itu, maka Nagari Balah Aia juga dinobatkan sebagai Nagri Seni Budaya di Padangpariaman," tambahnya.
Sumber: http://oase.kompas.com