500 Pemuda Ikuti Kongres Kebudayaan

Jakarta - Sebanyak 500 pemuda berprestasi mengikuti Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia (KKPI) di Jakarta, 6-9 November, sebuah perhelatan pemuda yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai momentum kebangkitan pemuda untuk mengambil peran dalam gerakan kebudayaan.

"KKPI yang digelar pertama kali ini mengusung tema dan semboyan 'Indonesia Aku Bangga, Membangun Karakter, Kreativitas dan Solidaritas, kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia," kata Wamendikbud bidang kebudayaan Wiendu Nuryanti dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Ketua KKPI Marcella Zalianty menjelaskan bahwa 500 pemuda berprestasi dari seluruh Indonesia itu dijaring melalui pendaftaran umum dan utusan dari instansi pendidikan di seluruh Indonesia.

"Peserta yang terjaring merupakan pemuda-pemuda pilihan dan berprestasi di berbagai bidang dan akan berbagi gagasan dan pemikiran karya kreatif mereka tentang pembangunan kebudayaan," katanya.

Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia akan dibuka oleh Wakil Presiden Boediono pada tanggal 6 November di Hotel Borobudur Jakarta.

Kongres akan menghadirkan narasumber-narasumber serta inspirator yang kompeten di bidangnya seperti: Gede Prama, Basuki Tjahya Purnama, Arie Soejito, Edo Kodologit, Innayah Wahid, Nila Riwut, Viky Sianipar, Carmanita, Eko Supriyanto, Dinan Fariz, Supadma Rudana, Saptuari Sugiharto dll yang akan dimoderatori oleh Charles Bonar Sirait, Yudi Latief dan Radhar Panca Dahana.

Disamping kegiatan kongres sebagai agenda utama kegiatan juga dilaksanakan Pameran/gelar karya prestasi pemuda Indonesia, yang menampilkan karya-karya kreatif anak bangsa di berbagai bidang serta pementasan kesenian berupa Konser tembang negeriku dan pentas seni budaya yang melibatkan 63 musisi orkestra, 19 musisi etnik nusantara 33 paduan suara, 45 penari serta menampilkan soloist Putri ayu, Michael So¿e, Angel Pieters, Wildan Angklung, Jemek Supardi dan Taufik Ismail.

Dalam agenda working group akan dilakukan secara paralel di Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional dan Galleri Nasional guna membahas rencana aksi untuk masing-masing sub tema sekaligus juga mengenalkan kekayaan Indonesia melalui museum sebagai tempat penyelenggaraan.

Pemuda-Pemuda Indonesia akan diajak untuk mengenal potensi kota tua Jakarta, melalui program lawatan budaya atau cultural visit, dan di penghujung lawatan berakhir di Museum Fatahillah, dimana akan dilakukan aksi dan kreativitas pemuda Indonesia serta acara nonton bareng.

Di acara penutupan diagendakan dapat tergali visi dan networking yang dikukuhkan melalui ikrar budaya pemuda sebagai wujud komitmen pemuda dalam pembangunan kebudayaan.

-

Arsip Blog

Recent Posts