Tari Cakalele

Tari Cakalele merupakan seni tari perang khas Maluku yang biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu agung atau dalam upacara adat sehingga tari Cakalele disebut sebagai tari kebesaran oleh masyarakat Maluku. Tari Cakalele biasanya dibawakan oleh 30 oarang penari yang terdiri dari wanita dan laki – laki. Kostum para penari laki – laki lebih dominan berwarna merah dan kuning.

Sebagai tarian perang, tentu saja dalam membawakan tari Cakalele penari membawa alat perang. Penari laki – laki biasanya membawa parang di tangan kanannya dan tameng di tangan kiri.

Sedangkan untuk penari wanita akan mengenakan pakain warna putih dengan membawa sapu tangan di kedua tangannya.

Alat musik yang mengiringi tari Cakalele adalah alat musik tifa, drum, fluet dan bia. Sebagai tarian kebesaran masyarakat Maluku banyak makna yang terkandung dalam tari Cakalele.

Diantaranya adalah pemakaian warna meraha yang mengandung makna kepahlawanan dan keberanian masyarakat Maluku dalam menghadapai perang untuk mempertahankan tanah Maluku.

Pemakaian parang dan tameng dalam tari Cakalele melambangkan harga diri dan martabat masyarakat Maluku yang akan dijaga hingga mati.

Serta tameng yang merupakan protes dari masyarakat Maluku yang merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah.

Ketika Tari Cakalele ditampilkan masyarakat Maluku percaya bahwa terkadang arwah leluhur masuk ke dalam raga penari.

Dan kehadiran arwah leluhur tesebut hanya bisa dirasakan oleh penduduk asli Maluku. (nn)

***

Sumber: http://indobeta.com/tari-cakalele/3107/ | Foto: gaedegambarist.blogspot.com
-

Arsip Blog

Recent Posts