Pariaman, Sumatera Barat - Warga Pariaman, Sumatera Barat, mengawali tahun baru Hijriyah dengan menggelar ritual budaya Tabuik pada Kamis sore.
"Prosesi tersebut dilakukan dalam dua kelompok yaitu kelompok tabuik Pasa dan kelompok tabuik Subarang yang akan diiringi oleh arakan serta ditemani dengan dentuman gandang tasa," kata Tuo (sesepuh) Tabuik, Nasrul Syam.
Ritual yang digelar bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1434 Hijriyah itu dimulai dengan upacara "mambiak tanah," pengambilan tanah dari dasar sungai yang berbeda dan berlawanan arah oleh dua kelompok Tabuik.
Prosesi itu dilakukan oleh seorang laki-laki dari keluarga pengurus tabuik. Dia mengenakan pakaian putih, melambangkan kejujuran kepemimpinan Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.
"Ritual ini tidak hanya sekedar pengambilan tanah saja, tetapi merupakan simbol dari pengambilan jasad Husein yang mati syahid dalam perang Karbala melawan penguasa Yazid Bin Muawiyah," tutur dia.
Lebih lanjut dia menuturkan, tanah yang diambil tersebut kemudian dibungkus dengan kain putih seolah-olah mengafani jasad Husein, lalu dimasukkan ke dalam panci yang kemudian juga dibungkus dengan kain putih.
"Kemudian panci yang sudah dibungkus kain putih tersebut akan diletakkan di Daraga (tempat pembuatan tabuik)," jelas dia.
Penampilan kesenian daerah di Sumatera Barat dan sekitarnya dan bazar pemerintah kota memeriahkan pesta Tabuik tahun ini.
Sumber: http://www.antaranews.com