Bengkulu - Sebanyak 21 sanggar mengikuti lomba tari kreasi Tabot dalam rangka memeriahkan Festival Tabot di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu pada 15-25 November 2012.
"Sebanyak 21 sanggar seni di daerah ini mengikuti lomba tari kreasi Tabot dalam rangka memeriahkan Festival Tabot di Lapangan Merdeka pada 1-10 Muharram atau 15-24 November 2012," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu Kemas Zaini di Bengkulu, Minggu.
Pada hari pertama, Jumat(16/11), tampil 10 sanggar yang mengikuti lomba tari kreasi Tabot 2012.
Mereka yang tampil terdiri atas Sanggar Duo Perkusi, menampilkan tari jari-jari, Sanggar Puspa Kencana menampilkan tari tabot bekabung, Sanggar Cilik menampilkan tari arak jari-jari, dan Sanggar Fadillah menampilkan tari lenggok meradai.
Sanggar Cilik menampilkan tari perang badar, Sanggar Gabe menampilkan tari menabu ari, Sanggar Gatra B menampilkan tari menating, Sanggar Anggrek Bulan menampilkan tari coki-coki, Sanggar Watassi menampilkan tari fisabilillah, dan Sanggar Muaro Rafflesia menampilkan tari tabot tebuang.
Pada hari kedua, Sabtu (17/11), tampil 11 peserta yakni Sanggar Arastra Kelurahan Lingkar Barat, Rossika dari Pondok Besi, Pasir Putih dari Lempuing, Muaro Rafflesia dari Pasar Bengkulu, dan Salsabila dari Kebun Ros.
Peserta lainnya, Sanggar Gatra dari Kelurahan Tengah Padang, Puspa Kencana dari Sukamerindu, Gratil dari Pondok Besi, Jessica dari Penurunan, Universitas Bengkulu, dan Prameswara dari Anggut.
Kepala Seksi Pengembangan Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu Teti Rukmayati mengatakan, lomba tari diiringi musik Dol tersebut dilakukan pukul 20.00 WIB hingga selesai, dan dinilai oleh tiga orang juri khusus tari serta tiga juri khusus musik Dol.
Kriteria penilaian meliputi penataan, penampilan, keserasian, hingga kolaborasi musik.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas para seniman di daerah ini sehingga Kota Bengkuliu semakin banyak memiiki jenis tarian untuk ditampilkan dalam berbagai acara," katanya.
Para dewan juri akan menetapkan enam pemenang yakni juara pertama sampai dengan harapan ketiga. Setiap pemenang akan diberikan hadiah dan piagam penghargaan.
Upacara tabot dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Bengkulu untuk menyambut Tahun Baru Hijriah dan memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW bernama Husien di Padang Karbala Irak.
Tabot yang berarti peti mati adalah lambang peti yang berisi jenazah Husien yang diarak masyarakat Bengkulu pada hari ke-10 menuju pemakaman Karabela yang mencerminkan kawasan Karbala di Irak.
Sumber: http://oase.kompas.com