Tari serimpi merupakan tari klasik daerah yang berasal dari Yogyakarta. Tari serimpi biasanya dibawakan oleh empat orang penari, ini karena kata srimpi merupakan sinonim dari bilangan empat. Komposisi empat penari serimpi merupakan lambang dari empat mata angin dan empat unsur dunia yaitu grama (api), angin (udara), toya (air) dan bumi (tanah).
Tari serimpi mempunyai ciri khas yang lemah gemulai yang merupakan pembawaan bagi sebagian besar gadis Jogja. Gerakan yang membuat kita seakan – akan sedang dibawa ke alam mimpi.
Dulu satu kali pertunjukan tari serimpi biasanya akan memakan waktu kurang lebih 15 – 60 menit. Namun sekarang ini durasi tari serimpi sudah dipangkas menjadi 11 – 15 menit, dengan menghilangkan gerakan pengulangan.
Awalnya tari serimpi hanya ditampilkan di istana Yogyakarta untuk menyambut tamu – tamu agung. Namun seiring perjalanan waktu, tari serimpi sudah mulai dipertunjukan dalam seluruh lingkungan masyarakat.
Dalam pertunjukan tari serimpi biasanya diiringi alunan musik gamelan, baik itu secara langsung maupun dalam bentuk kaset rekaman.
Sebagai tari klasik, tari serimpi tidak hanya menampilkan keindahan pada gerakannya. Namun juga sarat akan nilai – nilai kehidupan.
Hal ini digambarkan dengan tema yang ditampilkan pada tari serimpi yang menggambarkan pertarungan antara dua unsur kehidupan yaitu baik dan buruk, benar dan salah, antara akal dan nafsu manusia.
Sekarang ini sudah banyak jenis tari serimpi yang biasa dibawakan dalam pertujukan tari serimpi. Jenis tari serimpi antara lain adalah,
Tari serimpi sangopati
Tari serimpi anglirmendung
Tari serimpi ludira madu
Tari serimpi renggawati
Tari serimpi cina
Tari serimpi pistol
Tari serimpi padhelori
Tari serimpi merak kasimpir
Tari serimpi pramugari
Di mana pada setiap jenis tari serimpi memiliki ciri khas sendiri, tanpa menghilangkan ciri khas dasar pada tari serimpi yang mengandalkan gerakan lemah gemulai penari. (nn)
***
Sumber: http://indobeta.com/tari-serimpi/3809/ | Foto: cano.blogdrive.com