Bandung, Jabar - Saung Angklung Udjo menggelar Angklungpride yang bakal menampilkan kolaborasi musisi Kroasia dan Thailand dalam rangka memperingati dua tahun alat musik tradisional khas Sunda itu ditetapkan sebagai warisan budaya dunia bukan benda oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia (UNESCO).
"Dua tahun angklung mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia. Kali ini kami menggetarkan kembali angklung melalui gerakan bertema Angklungpride yang ditandai kolaborasi dengan musisi Kroasia dan Thailand," kata juru bicara Saung Angklung Udjo, Bhawika Hikmat Prasetya, di Bandung, Minggu.
Angklung ditetapkan sebagai warisan budaya dunia bukan benda oleh UNESCO di Nairobi, Kenya, pada 16 November 2012 dengan syarat agar angklung tetap terpelihara, terlindungi, terpromosikan dan tergenerasikan.
Oleh karena itu, Saung Angklung Udjo mengetengahkan Angklungpride pada 12-17 November 2012.
Bhawika menyebutkan kebanggaan terhadap angklung terus disebarkan, terutama bagi generasi muda. Selain itu, Saung Angklung Udjo ingin memperkenalkan lebih jauh tentang Angklung kepada seniman dari berbagai musisi mancanegara.
"Dalam perayaan angklung di bulan November kami akan mengajak musisi dari Kroasia dan Thailand untuk tampil dan berkolaborasi dengan murid-murid Saung Angklung Udjo dengan bantuan dari Kedutaan Besar Republik Kroasia di Jakarta, dan musisi Klapa Tragos akan hadir di tempat kami," ujarnya.
Setelah melakukan konser di Jakarta pada 14 November 2012, kelompok akapela yang terdiri dari sembilam orang itu akan datang ke Bandung.
Didirikan sejak 1996, Klapa Tragos telah meraih berbagai penghargaan internasional, diantaranya Award of Trogir (1999) dan Award for The Preservation of the Croatian Cultural Heritage (2005-2006).
Selain itu, tim dari Naresuan University (Thailand) akan ikut berpartisipasi dalam perayaan tahun ini. Angklung di Thailand telah berkembang sejak pertama dibawa oleh Luang Pradith Phairoh di tahun 1908.
Saung Angklung Udjo pernah diundang untuk perayaan "100 Tahun Angklung Thailand" pada 2008. Naresuan University adalah salah satu universitas yang cukup perhatian terhadap pengembangan angklung Thailand. Bahkan mereka baru saja menggelar Kompetisi Angklung Thailand di bulan Agustus lalu.
Tim tersebut akan menampilkan angklung Thailand yang akan bermain bareng angklung Indonesia.
Selain kedua tim itu, pertunjukan Saung Angklung Udjo akan dimeriahkan dengan pertunjukan dari berbagai kelompok lain.
Sumber: http://oase.kompas.com