Tari Cokek

Tari cokek merupakan salah satu budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya etnik China. Walaupun merupakan salah satu kekayaan budaya Betawi, tarian ini sebenarnya tarian khas Tangerang. Tari cokek merupakan salah satu jenis tarian pergaulan yang biasanya dibawakan oleh 10 orang penari wanita dan 7 orang penari laki-laki.

Sedangkan untuk musik pengiringnya biasanya menggunakan orkes gamang kromong untuk mengiringi pertunjukan tari cokek.

Untuk kostumnya sendiri biasanya penari tari cokek hanya memakai baju urung dan celana panjang dari bahan sejenis sutra dengan warna yang cerah dan mencolok.

Biasanya penari juga akan memakai selendang yang disebut cokek. Fungsi dari selendang ini adalah untuk mengajak para penonton untuk ikut penari.

Dalam pertunjukanya biasanya penari akan menarik tamu yang dianggap paling terhormat untuk ikut menari bersama atau ngibing.

Cara mengajaknya adalah dengan mengalungkan selendangnya ke tamu terhomat dan bila tamu tersebut bersedia untuk menari bersama, maka mereka akan mulai menari bersama.

Secara sepintas, pertunjukan tari cokek hampir sama dengan pertunjukan tari sintren dari Cirebon atau tari ronggeng dari Jawa Tengah.

Sejarah Tari Cokek

Tari cokek disinyalir telah berkembang di daerah Tanggerang, Banten sejak abad ke–19. Menurut beberapa berkas, tarian ini pertama kali diadakan oleh tuan tanah Tionghoa.

Awalnya cukong atau tuan tanah Tionghoa yang tinggal di sekitar wilayah Tangerang terkadang mengadakan pentas hiburan atau pentas seni.

Untuk meramaikan pentas seni tersebut kemudian salah satu tuan tanah, Tan Sio Kek mengikutsertakan 3 orang penari cantik dalam pentas seni tersebut.

Berawal dari keikutsertaan mereka dalam pentas seni tersebut, kemudian penari tersebut menjadi terkenal hingga akhirnya mereka mendirikan kelompok tari sendiri.

Tariannya yang dibawakan oleh penari tersebut kemudian dinamakan dengan tari cokek sebagai penghargaan terhadap Tan Sio Kek karena telah mengilhami pertunjukan tersebut. (nn)

***

Sumber: http://indobeta.com/budaya-betawi-tari-ngibing-cokek/4763/ | Foto: gambang.wordpress.com
-

Arsip Blog

Recent Posts