Samarinda, Kaltim - Lomba Cerita Dongeng (Story Telling) akan dijadikan agenda tetap sebagai kalender tahunan oleh Badan Perpustakaan Daerah (Banperpusda) Provinsi Kaltim karena dampaknya cukup luas untuk menarik minat baca masyarakat.
"Beberapa hari lalu, kami menggelar Lomba Story Telling di Aula Banperpusda Kaltim. Kami perhatikan pesertanya cukup banyak, bahkan banyak juga pengujungnya, sehingga lomba ini akan kami jadikan kalender tetap," ujar Kepala Banperpusda Kalimantan Timur (Kaltim) Hj Sri Sulasmi Retno di Samarinda, Senin.
Lomba Story Telling itu merupakan yang pertama kalinya digelar. Saat itu sejumlah pengunjung yang memberikan semangat kepada peserta menyempatkan diri meluangkan waktu untuk membaca buku di perpustakaan itu, sehingga kegiatan ini dinilai menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk memancing masyarakat, terutama anak-anak agar gemar membaca.
Gemar membaca di perpustakaan merupakan salah satu cara yang ditempuhnya, selebihnya diharapkan masyarakat akan membiasakan diri gemar membaca di mana pun dia berada, baik di rumah, maupun di tempat lain ketika memiliki waktu luang.
Lomba Story Telling saat itu diikuti sebanyak 42 guru dari Taman Kanak-Kanak atau guru yang mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (TK/PAUD) se-Kota Samarinda.
"Selama ini banyak cara yang kami tempuh dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat, sedangkan cara baru yang kami lakukan adalah melalui Lomba Story Telling bagi guru TK," ujarnya.
Lomba tersebut juga dimaksudkan untuk memotivasi para pendidik anak usia dini, agar mampu memberikan pembelajaran melalui bercerita, terutama terhadap cerita-cerita yang bermuatan pendidikan prilaku, seni, dan cerita mengenai kebudayaan lokal.
Tujuannya adalah, melalui bercerita dongeng diharapkan siswa didik sejak usia dini sudah memahami tentang kehidupan, tata cara, dan adat istiadat suatu suku masyarakat dalam suatu daerah dengan prilaku dan budayanya.
Apalagi jika dalam dongeng yang diceritakan para guru-guru tersebut, mampu mengajak siswa agar membaca buku-buku cerita. Disadari pula bahwa anak usia dini paling suka mendengarkan dongeng, sehinga melalui dongeng itu anak-anak akan terbiasa membaca.
Apabila pembawa dongeng mampu berkreasi dalam membawakan cerita, maka anak-anak akan tertarik. Dari ketertarikan itulah kemudian dibangkitkan semangatnya untuk rajin membaca berbagai jenis buku, baik buku pelajaran, buku budaya, mapun buku cerita anak-anak.
Ke depan lanjutnya, lomba Bercerita Dongeng tersebut bukan hanya menjadi agenda tetap, namun juga akan dilakukan secara bertahap, yakni lomba di tingkat kabupaten dan kota dulu, kemudian para juara pertama di tingkat daerah itu akan mengikuti lomba sejenis di tingkat Provinsi Kaltim.
Sumber: http://oase.kompas.com