Bengkulu - Sebanyak 15 jenis telong-telong tampil untuk memeriahkan festival Tabot yang berlangsung pada 14 hingga 24 November 2012 di lapangan merdeka Kota Bengkulu.
"Pada tahun ini sebanyak 15 jenis telong-telong ditampilkan untuk memeriahkan festival Tabot 2012," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bengkulu Kemas Zaini, Kamis.
Setiap peserta menampilkan telong-telong dengan berbagai bentuk antara lain harimau, gajah, buraq, tugu ketupat, kapal layar, pesawat tempur sukhoi, naga lembak, kuda dan barong landong.
Ia mengatakan, kelompok yang mengikuti festival telong-telongl tersebut berasal dari beberapa kelurahan yang ada di Kota Bengkulu yakni Sukamerindu, Tanjung Agung, Anggut Atas, Kebun Geran, Kebun Ros dan Kuala Lempuing.
"Setiap peserta diberikan kebebasan untuk membuat berbagai jenis telong-telong dengan syarat konstruksinya tidak boleh sama dengan telong-telong yang mereka buat pada festival sama tahun lalu," katanya.
Tiga anggota dewan juri memberikan penilaian setiap peserta dengan kriteria keindahan bentuk telong-telong, tema garapan, atraksi yang ditampilkan, penampilan keseluruhan dan ukukuran sekitar dua kali dua meter.
"Setelah menilai, dewan juri menetapkan enam kelompok pemenang yang terdiri dari juara pertama sampai ketiga serta juara harapan pertama hingga ketiga," katanya.
Setiap pemenang akan mendapatkan piala tetap dan uang pembinaan dengan total nilai mencapai jutaan rupiah.
Telong-telong merupakan lampion berukuran besar dengan berbagai bentuk yang unik dan dibuat dengan menggunakan bahan kertas, plastik serta bahan lainnya. Untuk mempercantik penampilan, telong-telong dihiasi lampu berwarna warni.Telong-Telong tersebut selalu ditampilkan pada setiap perayaan Tabot di Bengkulu.
Upacara Tabot (peti mati) dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Bengkulu untuk menyambut Tahun Baru Hijriah dan memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW bernama Husien di Padang Karbala Irak.Pada 10 muharam Tabot diarak menuju pemakaman Karabela yang mencerminkan kawasan Karbala di Irak.
Sumber: http://oase.kompas.com