Serdang Bedagai Jadikan Budaya sebagai Ikon

Perbaungan, Sergai - Pasca dilantik 13 Pebruari 2013 lalu, Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) periode 2013-2018 langsung menyusun program-program untuk mengembangkan seni dan budaya di Tanah Bertuah Negeri Beradat. Dua di antaranya akan menjadikan budaya sebagai ikon bagi Sergai dan mengorientasikan areal Replika Sultan Serdang di Kelurahan Tualang, Kecamatan Pegajahan, jadi "kampung seni."

"Kita sedang menyusun program-program. Yang sedang kita upayakan bagaimana budaya bisa jadi ikon Sergai dan orientasi kita bagaimana areal Replika Sultan Serdang jadi semacam kampung seni" demikian dijelaskan Ketua DKD Sergai Safrul Hayadi, Kamis (28/2).

Langkah untuk menjadikan sektor seni dan budaya sebagai ikon Sergai tidak mudah dan butuh keseriusan, kerja keras serta waktu yang tidak sebentar, dan, sudah barang tentu, dana.

Tahapan ke arah tersebut akan dilakukan DKD Sergai dengan melakukan inventarisasi potensi yang ada seperti, keberadaan sanggar-sanggar tari, teater, seniman dan kelompok-kelompok kesenian serta lembaga-lembaga adat dan sebagainya.

Setelah inventarisasi, sosialisasi akan dilaksanakan termasuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti, Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta memberikan ruang gerak luas pada para pemangku kepentingan untuk berekspresi melalui event-event baik pementasan maupun perlombaan.

Selanjutnya tambah Safrul, upaya pelestariannya menjadi bagian penting agar seni dan budaya multietnik khususnya di Sergai tidak hilang ditelan zaman dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Terkait modifikasi seni dan budaya karena tuntutuan zaman, Safrul menilai hal tersebut wujud dari kreativitas para seniman dan budayawan. Akan tetapi, prinsip-prinsip dasarnya harus dipaparkan kepada mereka sehingga akar sejarah sebuah kesenian dan kebudayaan tidak hilang.

Kampung Seni

Langkah jangka pendek lainnya adalah memberikan wadah atau tempat bagi para seniman dan budayaan untuk berkreasi serta berkumpul guna mendiskusikan dunia seni dan budaya. Safrul menilai, areal Replika Sultan Serdang yang selama ini menjadi pusat kegiatan di Sergai sangat cocok dijadikan tempat berkumpul atau "kampung seni".

"Kita akan upayakan melalui Pemerintah Sergai agar areal Replika Sultan Serdang dijadikan tempat berkumpulnya seniman dan budayaan untuk berdiskusi dan berkreasi. Seperti kampung senilah" tandasnya.

Safrul menilai, areal tersebut cukup representatif dijadikan sebagai kampung seni atau tempat berkumpulnya seniman dan budayaan. Pasalnya, replikasi tersebut juga menjadi bagian sejarah budaya di Sergai yang pernah berdiri dan jaya sebuah kerajaan dikenal dengan Kesultanan Serdang.

Memacu Pembangunan

Manfaat pengembangan sektor seni dan budaya menurut Safrul bukan saja sekadar untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan itu saja, Tapi dapat pula menjadi kekuatan memacu laju pembangunan sebuah daerah yang berkontribusi mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Bali, Yogyakarta, dan Bagan Siapiapi merupakan daerah yang menjual kesenian dan kebudayaan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyatnya sekaligus berkontribusi terhadap PAD ketiga daerah tersebut.

"Bali dan Yogyakarta itu menjual seni. Bagan Siapiapi juga menjual budaya dengan tradisi membakar kapal tongkang" tandasnya.

Dari segi perekonomian, potensi dari sektor seni dan budaya bila dikelola dengan baik akan berdampak positif dan bermanfaat untuk pembangunan.

Sergai akan menjadi daerah terkenal dan bakal menarik minat wisatawan berkunjung yang berdampak akan terjadinya transaksi ekonomi.

"Saya pikir, dari segi perekonomian bila dikelola dengan baik, manfaatnya untuk pembangunan" tegasnya

Untuk menjadikan seni dan budaya sebagai ikon Sergai, DKD berharap sinerjitas harus terwujud melalui keberpihakan Pemkab dalam penganggaran dana dan seniman serta budayawan melalui aksi nyata juga kerja keras. Peranan ormas dan lembaga adat juga sangat penting.

DKD Sergai turut mengimbau agar ormas dan lembaga adat turut menghidupkan potensi kesenian dan kebudayaan masing-masing.

"Seni dan budaya merupakan bentuk kreativitas yang harus dilindungi dan dilestarikan karena menjadi jati diri bangsa. Keberadaanya semakin lama akan pudar dan hilang dari muka bumi bila tidak dilindungi dan dilestarikan".

-

Arsip Blog

Recent Posts