Yogyakarta - Yogyakarta memiliki potensi museum bernilai tinggi di bidang pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan, kata Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta GBPH Yudhaningrat.
"Potensi museum yang tinggi di Yogyakarta akan menjadi sia-sia jika tidak ada usaha untuk mengenalkan, mendekatkan, dan meningkatkan kecintaan siswa kepada museum sejak dini. Hal itu yang mendasari munculnya Program Wajib Kunjung Museum," katanya di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia pada peluncuran Program Wajib Kunjung Museum, museum di Yogyakarta dibagi menjadi tiga kategori yakni museum benda budaya dan kesenian, museum pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan museum sejarah dan perjuangan.
"Kegiatan Program Wajib Kunjung Museum akan lebih baik jika setiap siswa diberi tugas yang bersifat kajian terhadap salah satu koleksi benda museum sesuai dengan kemampuan masing-masing," katanya.
Ia mengatakan siswa nanti akan dituntut untuk tidak sekadar datang dan melihat museum, tetapi juga memahami keberadaan benda-benda koleksi museum tersebut.
"Dengan adanya Program Wajib Kunjung Museum itu diharapkan dapat menjadi pemicu lahirnya generasi bangsa yang menghargai warisan sejarah, budaya, dan pengetahuan," katanya.
Menurut dia, Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyediakan dua bus dengan kondisi masih baru dilengkapi "air conditioner" (AC) dengan kapasitas 25 tempat duduk untuk mendukung kegiatan tersebut.
"Untuk mengawali program tersebut kunjungan dilakukan siswa SD Masjid Syuhada Yogyakarta dan SMP Negeri 3 Godean, Sleman. Mereka mengunjungi Museum Tani, Museum Kekayon, dan Benteng Vredeburg," katanya.
Sumber: http://oase.kompas.com