Yogyakarta - Masyarakat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar Festival Gerobak Sapi pada Juni mendatang. Festival itu untuk menunjukkan komitmen masyarakat untuk melestarikan gerobak sapi sebagai angkutan tradisional.
Festival yang rencananya digelar di Stadion Maguwoharjo itu akan melombakan keindahan dan keaslian gerobak, juga lomba lukis dan fotografi.
Menurut Yuyuk Sugarman, salah seorang penggagas festival tersebut, setidaknya sekitar 100 sapi, dari dalam dan luar Sleman, akan berpartisipasi.
"Festival ini tidak hanya untuk ajang pamer. Tetapi lebih sebagai ajang seni budaya tentang alat transportasi tradisional," kata Yuyuk, Jumat (8/3/2013).
Dia menjelaskan, dulu gerobak yang ditarik sapi menjadi andalan alat angkut hasil bumi para petani. Tak jarang, para petani bermalam dan istirahat di dalam gerobak saat mengantarkan barang ke luar daerah.
"Saat ini sudah jarang masyarakat yang menggunakan gerobak sapi sebagai alat transportasi. Sekarang kebanyakan lebih memilih truk atau mobil pikap," ungkapnya.
Sementara itu, Sariman, pengurus Perkumpulan Gerobak Sapi di Sleman, membeberkan bahwa pembentukan paguyuban gerobak sapi itu untuk menggugah semangat petani melestarikan gerobak sebagai alat tradisional.
"Sebagian pemilik gerobak sapi memandang bahwa memiliki gerobak adalah salah satu kebanggaan, dan yang paling penting gerobak sapi jangan sampai hilang keberadaannya," harapnya.
Festival gerobak sapi yang akan dilaksanakan pada Juni 2013 telah mendapat dukungan penuh dari Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta GKR Hemas, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Sleman, dan komunitas seniman Folk Mataraman Institute.
Sumber: http://regional.kompas.com