Didasari akan rasa hormat yang tulus, akan jasa para pejuang ‘SEROJA’ yang gugur di Timor Timur, monumen ini direncanakan pada tahun 2001. Konsep Perencanaan Monumen Seroja merupakan monumen penghormatan yang artinya monumen ini adalah perwujudan nyata dari rasa hormat anak bangsa pada para pejuang Seroja yang gugur di Timor Timur. Merupakan suatu realita sejarah yang harus diterima, bahwa Timor Timur sebagai propinsi ke-27 Republik Indonesia, kini telah menjadi sebuah negara merdeka, terpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proses perjuangan integrasi Timor Timur ke dalam wilayah NKRI sejak tahun 1976 sampai dengan tahun 1999 merupakan perjuangan yang menggambarkan suatu pengabdian dan pengorbanan segenap bangsa Indonesia yang tidak ternilai, terutama bagi para pejuang Timor Timur.
Sebagai wujud penghormatan atas jasa para pejuang tersebut, Pemerintah RI membangun Monumen Seroja. Pembangunan Monumen Seroja merupakan simbol penghormatan dan penghargaan serta fakta sejarah tentang arti pengorbanan para pejuang RI di Timor Timur. Penetapan lokasi monumen di Jakarta dimaksudkan untuk mempermudah sanak dan keluarganya serta masyarakat Indonesia dalam mengenang jasa-jasa mereka yang telah gugur dalam melaksanakan tugas Operasi Seroja di Timor Timur. Monumen Seroja dibangun di atas areal tanah seluas 126 x 92,5 m2 yang berlokasi di komplek Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur. Bangunan fisik terdiri dari dua buah Bangunan Perenungan, yakni Perenungan Awal dan Perenungan Akhir, masing-masing berukuran 6 x 6 m2. Panel berbentuk bendera sejumlah 23 buah, yang dibagian atas terdapat relief perjuangan Timor Timur, sedangkan bagian bawah tertulis nama para pejuang seroja yang gugur di Timor Timur. Kolam Seroja berupa sebuah kolam air mancur yang berbentuk kelopak bunga seroja yang ditengah-tengahnya terdapat tugu.
Monumen Seroja dilengkapi dengan selasar dalam dan selasar luar serta prasarana yang terdiri dari bangunan peneduh, ruangan informasi, dan toilet seluas 93 m2 serta areal parkir seluas 390 m2. Monumen Seroja adalah monumen penghormatan dan monumen sejarah perjuangan serta pembangunan di Propinsi Timor Timur yang selama 23 tahun menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak tahun 1976 sampai dengan tahun 1999. Sebagai Monumen Penghormatan, mengandung arti bahwa Monumen Seroja merupakan perwujudan nyata rasa hormat anak bangsa untuk mengenang para pejuang Seroja yang gugur di Timor Timur. Sebagai Monumen Sejarah, Monumen Seroja menjadi monumen peringatan peristiwa sejarah dari semenjak awal Timor Timur berintegrasi dengan NKRI hingga menjadi sebuah negara merdeka.
Lokasi : Kompleks Markas Besar ABRI – Cilangkap
Pemilik/Pengelola : Mabes ABRI
Perancang/Arsitek : Studio 83
Fungsi Bangunan : Monumen untuk mengenang jasa pejuang Seroja Pelaksana Pekerjaan : PT. Panaco, PT. Dwipa
Luas Bangunan : 5000 m2 Luas Tanah/Lahan : 10000 m2
***
Sumber: http://wisatasejarah.wordpress.com/2009/03/24/monumen-seroja/