Sastra Lokal dan Kultural Perlu Digali

Kudus, Jateng - Khazanah lokal sebenarnya memiliki potensi besar jika digali untuk memperkaya karya-karya sastra. Hal itu telah dibuktikan oleh penulis-penulis besar semisal Pramoedya Ananta Toer dan Ahmad Tohari.

Sastrawan Riau Fakhrunnas MA Jabbar mengutarakan hal itu dalam jamuan sastra akhir pekan yang digelar Forum Peduli Sastra dan Budaya Kudus di Rumah Makan Bambu Wulung, belum lama ini.

''Pram banyak menulis karya-karya yang banyak menyajikan tema-tema lokal. Demikian pula dengan Ahmad Tohari dengan Ronggeng Dukuh Paruk (RDP)-nya,'' ujar Fakhrunnas dalam obrolan sastra yang digelar secara lesehan itu.

Di Riau sendiri, ungkapnya, sastra lokal juga memiliki sejarahnya sendiri. ''Banyak para sastrawan lokal Riau yang dikenal hingga sekarang, seperti Hamzah Fansuri dan Raja Ali Haji. Bahkan pada masa penjajahan Belanda, di Riau sudah dikenal sastra aliran Riau. Ini sedang kami teliti,'' lanjutnya.

Demikian kayanya potensi lokal yang bisa digali, Fakhrunnas yang menjadi pembicara tunggal dalam lawatan sastra di Kota Kretek ini pun berharap, para penulis-sastrawan muda bisa menggali tema-tema lokal dalam karya-karyanya.

''Selain sastra lokal, sastra komunitas seperti fenomena lahirnya komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) juga menarik, karena memberi ruang publikasi karya-karya. Peliharalah talenta dan lakukan penggalian kultural Anda,'' pesannya.

-

Arsip Blog

Recent Posts